Abu Bakar Ash-Siddiq adalah nama panggilan dan nama julukanya yang sangat terkenal. Nama beliau yang sebenrnya adalah Abdullah bin Usman. Ayah beliau terkenal dengan panggilan Abu Quhafah. Sebelum terkenal dengan nama panggilan Abu Bakar Ash-Shiddiq, beliau terkenal pula dengan panggilan Al-Qtiq. Sekembalinya Nabi SAW dari Isra’Mi’raj, belialah laki-laki yang pertama sekali membenarkan peristiwa Isra’Mi’rajnya Muhammad SAW itu. sejak itulah saat itu, termasyurlah beliau dengan sebutan Abu Bakar Ash-Shidiq.
Adapun gelar Ash-Shiddiq diberikan oleh Jibril pada waktu Nabi SAW akan berpisah dengan Jibril pada Subuh Isra’ di Dzi Thuwa, suatu tempat dipinggir kota Mekkah, dimana Nabi SAW bersabda: “Ya Jibril, kaumku akan mendustakan aku”. Jibril menjawab: “Abu Bakar akan membenarkan engkau dan dialah Ash Shiddiq.” Adapun nama ibu beliau adalah Salma binti Shakkar bin Amir bergelar Ummul Khair.
Abu Bakar lahir dua setengah tahun sesudah tahun Gajah. jadi beliau dua setengah tahun muda dari Nabi SAW, karena Nabi Muhammad SAW lahir persis pada tahun gajah.
Sifat-sifat ketakwaannya antara lain :

  1. Pada masa Jahiliyah atau sebelum Islam, ketika orang-orang mekkah sedang menyembah dan sujud kepada berhala-berhala beliau tak pernah sujud kepada berhala.
  2. Beliau lebih cinta kepada Allah dan Nabi SAW melebihi cintanya kepada harta benda, anak serta istrinya sendiri.
  3. Beliau adalah seorang yang gagah berani.
  4. Beliau suka menolong orang miskin, memuliakan tamu, pemurah lagi sopan santun.
  5. Beliau tidak mau makan dan minuman yang diharamkan allah, sekalipun hanya sesuap nasi dan setetes air.
  6. Abu Bakar adalah orang yang paling utama setelah Nabi Muhammad SAW.

Keahlian Abu Bakar Ash-Shiddiq antara lain :

  1. Beliau hafal Al-Qur’an 30 juz.
  2. Beliau seorang ahli takbir mimpi.
  3. Beliau ahli pidato dan lancar tutur katanya.
  4. Beliau paham silsilah keturunan suku Quarisy dan Bangsa Arab.

Abu Bakar Ash-Shiddiq adalah Khalifah (kepala Negara) pertama kali sesudah wafatnya Rasulullah SAW. Beliau dipilih oleh sahabatnya dengan suara aklamasi. Beliau adalah seorang diantara sepuluh sahabat Nabi yang mendapat jaminan masuk Surga. Abu Bakar bukan saja sahabat Nabi SAW, tetapi sebagai mertua Nabi SAW. Sebab siti Aisyah yang diperistri oleh Nabi adalah anak kandung Abu Bakar.
Diantara kata-kata Abu Bakar Ash-Shiddiq adalah :

  1. “Aku adalah manusia biasa dan bukanlah manusia terbaik diantara kamu. Apabila kalian lihat perbuatanku benar maka ikutlah aku. Tapi bila kalian lihat perbuatanku salah, maka betulkan-lah” (pidato pelantikan jadi Kholifah)
  2. “Tidak boleh seorang Muslim menghina Muslim yang lain. yang kecil menurut seseorang adalah besar pada sisi Allah.”
  3. “Bila telah masuk waktu shalat, berdirilah kalian menuju ketempat apimu yang sedang menyala dan padamkanlah ia.’
  4. “Semenjak aku masuk Islam, belum pernah kukenyangkan perutku, demi dapat merasakan segarnya beribadah: dan belum pernah pula aku puas minum, karena sangat rindunya aku kepada Ilahi.”
  5. “Orang yang cerdas ialah orang yang taqwa.”
    “Orang yang dungu ialah orang yang durhaka.”
    “Orang yang dusta ialah orang yang khianat.”
    “Orang yang benar ialah orang yang dipercaya.”
  6. “Kami diuji dengan kesusahan, maka kami sabar, tetapi ketika kami diuji dengan kesenangan(kemewahan) hampir-hampir kami tidak sabar.”
  7. “Manusia yang paling celaka ialah raja-raja. kebanyakan mereka ketika berkuasa, bersikap zuhud terhadap harta sendiri tapi tamak kepada orang lain.”

WAFATNYA ABU BAKAR ASH-SHIDDIQ Beliau wafat pada tahun ke-13 Hijriyah dalam usia 63 tahun. kuburan belliau terletak di sebelah kuburan Nabi Muhammad SAW di Madinah. Sebagai penutup riwayat ringkas Abu Bakar Ash-Shiddiq ini, kami kutipan do’a yang biasa beliau bacakan ketika salat(sebelum mengucapkan salam), yang berasal dari Nabi SAW :
” Ya Allah sesungguhnya aku telah menganiaya diriku sendiri dengan penganiayaan yang banyak. tidak ada yang mengampuni dosa-dosa melainkan Engkau. karena itu ampunilah aku dengan ampunan yang datang dari sisi-Mu. dan kasihannilah aku, sesungguhnya Engkau yang Maha Pengasih lagi Maha penyayang.”