Umar bin Khathab nama aslinya. Nama panggilan atau gelar beliau adalah Al-Faruq, artinya bisa membedakan yang hak dengan batil. Beliau juga orang yang pertama sekali mendapat gelar Amirul Mu’minin, artinya Raja orang-orang Mu’min.
Umar bin Khathab dilahirkan tiga belas peristiea gajah. jadi beliau lebih muda dari Nabi Muhammad SAW. Ketijka sebelum masuk Islam, Umar pernah bekerja mengembala kambing kepunyaan keluarganya sendiri. kemudian setelah dewasa pernah pula ia berdagang ke syam. Otaknya cerda, lidahnya fasih, pemberani, diseganioleh kawan dan lawan, akhlaknya mulia, hatinya jujur, dan perkataanya selalu benar.
Lalu Umar bin Khathab masuk Islam sebagai perwujudan dari do’a Nabi SAW. agar Umar bin Khathab atau Abi Jashin bin Hisyam (Abu Jahlal), salah seorang di antara kedua orang ini Masuk islam. Do’a Rasulullah ini dikabulkan oleh allah dengan masuk Islamnya Umar pada tahun ke-6 kenabian. Ketika itu usia beliau baru sekitar tiga puluh tiga tahun. setelah beliau masuk Islam, maka dakwah Islam yang tadinya dilancarkan secara sembunyi-sembunyi, berkat anjuran Umar kepada Rasulullah SAW. disiarkan secara terang-terangan Dengan pimpinan Umar bin Khathab, Nabi SAW. beserta kaum Muslimin lainya keluar dengan membaca Allahu Akbar dan lailaha illallah. Sejak itulah kaum muslimin benar-benar merasakan kemulian islam.
Tahun-demi tahun ketika Abu Bakar Ash-Shiddiq sedang sakit mengjelang ajalnya, maka sahabat besar dipanggil untuk menetapkan siapa yang pantas menjadi Khalifah apabila Abu Bakar wafat. Maka keputusan mesyawarah menetapkan Umar bin Khatab menjadi Khalifah ke-2. Segera setelah Umar bin Khathab diangkat menjadi Khalifah, beliau berpidato :”Aku akan membawa saudara-saudara sekalian ke jalan yang benar. jika kalian dapati aku bersalah, tidak taat kepada Allah dan Rasul-Nya, hendaklah saudara-saudara luruskan.”

Lalu pada saat itu berdurulah seorang laki-laki sambil menghunus dan berkata : “akan kuluruskan engakau Umar, bila engkau bersalah, dengan pedangku ini.”
Jawab Umar :”Aku berterima kasih kepadamu, karena engkau mau meluruskan kesalahanku.”

Karya-karya Umar dalam pengembangan Islam

Sebagai kelanjutan dari konsep khalifah Abu Bakar di dalam penyebaran Islam, maka di antara usaha-usaha Umar adalah :

1. Penaklukan Irak lewat pertempuran dasyat dijembatan sungai furat, yang mengakibatkan syahidnya panglima perang Abu Ubaidah. sedang pada pertempuran yang kedua di sungai itu juga mengocar-kacirkan tentara Persia, syahid pulalah Panglima perang Masna bin Harisah sebagai gantinya, Khalifah Umar mengankat Sa’ad bin Abi waqqas. Dengan taktik dan siasat baru akhirnya pasukan Islam mendapat kemenangan, Setelah banyak negeri dapat ditaklukan.
2. Pendirian kota Kufah dan Basrah
3. Penklukan Iran, Khurasan, sabur dan lainya.
4. Penaklukan Damsyik. Thabariyah dan lain-lain, oleh kahlid bin walid dan Abu Ubaidah.
5. Penaklukan Mesir dan Iskandariyah.
6. Permulaan penggunaan tahun Hijriyah.
7. Perbaikan administrasi negara, keuangan, kemiliteran, dan gaji pegawai.
8. Penerapan Sistem Pemerintahan Daerah.
9. Penggunaan mata uang.
10. Penganturan lalu lintas pos.
11. Pembukaan madrasah jurusan Ilmu hukum dikota Madinah.

Sifat-sifat Khalifah Umar bin Khathab

1. Penuh rasa kasih sayang.
2. Adil dalam menghukum.
3. Suka bermusyawarah dalam segala urusan.
4. Tidak sombong’ dengki dan segala urusan.
5. Mendahulukan kepentingan masyarakat daripada kepentingan pribadi.
6. Suka menerima kebenaran dari siap-siapa saja.
7. Sesuai perkataan dengan perbuatanya.
8. Sederhana, tidak suka mewah dan berlebih-lebihan dalam makan minum berpakaian dan perkakas rumah tangga, dan berlaku sebagaimana rakyat biasa saja.
9. Sangat benci kepada yang batil dan sangat berani membela yang hak.

Wafatnya Umar bin Khatab.

Umar wafat akibat usaha pembunuhan yang dilakukan oleh Abu Lu’luah. Beliau ditikam dengan pisau beracun bermata dua, ketika sedang mengimami shalat Shubuh. Beliau wafat pada tahun ke-24 H, dalam usia enam puluh tiga tahun. Beliau memangku jabatan khalifah selama sepuluh tahun enam bulan.
Jenazah beliau dishalati di Masjid Nabawi Madinah, dan dimakamkan di samping makam Rasulullah SAW, dan Abu Bakar Ash-Shiddik ra.

Wallahu A’lam