REFERENSI MAKANAN BUAT YANG DOYAN MAKAN

Bosan sama suasana Jakarta dan ingin pergi ke tempat yg lebih sejuk dg
pilihan tempat makan yg sangat variatif dengan cuaca yg lebih sejuk,
silahkan pertimbangkan untuk menuju kota Bogor dg pilihan2 tempat sbb :

1. CAFE MANGIARE (baca: Manjare)
Adanya di belakang Hero Padjajaran. Kalo keluar tol, lurus dikit sampe
ketemu Hero, trus belok kiri, trus lurus lagi dikit, ada spanduk besoar
banget tulisannya Mangiare. Dia di pinggir jalan banget kok. Yang
punyanya temen gw. Gw rekomend ini ke elo bukan krn yg punya temen gw
lho…tapi emang kafe-nya enak buat ngobrol2, makanannya enak2 dan murah
lah buat dompet orang Jakarta sih…hehe.... Kalo boleh usul, cobain
Nasgor Mangiare-nya, enak!! Trus ayam goring mentega yang nggak
ngebosenin!! Ada sop iga goring yang gila, mewah banget kalo menurut
gw…..dan jangan lupa minta nasinya porsi kuli, biar afdol!! Paling2
satu orang abisnya 50 ribu-an gitu….Minumannya cobain yang Flower
Punch. Sweet and sexy.

2. Mr. CELUP’S
Adanya di jalan mau ke arah Tajur. Dia mangkal di sisi kanan jalan
setelah jembatan gedung Bale Binarum. Biasanya di mobil box dengan lampu
neon yang paling terang. Dia jual macem2 baso, sate2 daging, sosis, juga
sayuran yang semuanya ditusuk2 kayak sate. Caranya dicelupin buat di
rebus terus makannya pake bumbu kacang. Aduuuh….lekker!! Murah
lagi….Kalo di jalan Pajajaran itu penuh ato kehabisan….coba yang di
jalan Sudirman. Ambil jalan ke arah Tugu Kujang, trus luruuuuus, sampe
lewatin FO-FO, nanti ketemu jalan raya bercabang. Ambil jalan yang agak
serong ke kiri. Dari situ, terus lagi sampe ketemu lampu merah (jalan
cabang lagi), trus ambil kanan yang lewatin pos polisi PM. Dari situ
ambil luruuuus lagi, ikutin arah ke Air Mancur, dia mangkal di depan
jalur hijau Pusdikzi itu lho….

3. MIE BANGKA
Aduh…apa lagi ya? Banyak banget ni…cobain juga mie Bangka di jalan
Sudirman juga. Nah kalo dia biasa mangkal abis Maghrib rame. Tempatnya
di areal parkir Bogor Permai, jauh sebelum ke Mr. Celup’s itu.

4. MACARONI PANGGANG (MP)
Bogor emang gudangnya tempat makan..mo cari menu makan apapun, pasti ada
yang jualan! kebetulan aku juga sering bawa tamu dari luar..seringnya
aku ajak ke Maccaroni Panggang (MP), deket tempat lesku EF (English
First), jl.
pajajaran. Tempatnya Cozy banget! menunya enak2, berkelas..n
representative kalo mo ngajak tamu dari luar. Banyak juga bule yang
sering makan disini.
Dan yang pasti, sabtu-minggu tuh rame…! harga? gak mahal kok! beneran
deh, standar… menunya pun dari makanan sunda sampe makanan bule pun
ada.

5. CAFE GUMATI
Ato…kalo mo liat gunung gede n gunung salak dari tempat duduk kita,
bisa pilih Gumati Cafe. Gumati sering dipake buat tempat-tempat resmi,
tapi bisa juga buat dipake santai. kalo joyce pilih tempat ini, kamu
bakal ngerasa ada di bogor banget, karena suasana dan pemandangannya
lumayan cukuplah… kalo sore, sunset keliat jelas dari cafe ini.menu
makanan? tetep sama, dari yang tradisional sampe modern ada. tapi
rasanya gak terlalu “unik” kayak MP.
biasa aja. harga? agak mahal dikit sih….tapi tempatnya lumayan enak.
letaknya deket istana bogor dan BNI yg besar. Tempatnya enak kok. Cuman
kl kesini duduknya dibawah aja, lebih bgs pemandangannya. Nomor telp.
Gumati Cafe 0251-313422, di Jl. Paledang No. 28 (dari rel kereta api di
Taman Topi/Matahari Dept. Store belok kiri) Di Cafe itu kaya suasana
Bali gitu dengan wangi bunga dimana- mana…trus viewnya emang ok
bangeuttt!! Coba liat di www.cafegumati.com

7. Atau Cafe DEDAUNAN juga boleh 0251-350023

8. SOTO KUNING BOGOR
Soto kuning Bogor cukup banyak penggemarnya. Coba saja jalan-jalan
keliling Bogor, pasti di tiap jalan Anda temukan dua atau bahkan lebih
tukang soto kuning. Dan anehnya setiap hari soto mereka ludas dibeli
orang meski lokasinya cuma di emper-emper jalan. Salah satu pedagang
soto yang jadi favorit adalah Soto Pak Bongkok. Letaknya di Jl.
Suryakencana, di perempatan jl. Roda, Gg. Aut, dan Suryakencana. Soto
ini mangkal di depan mantan toko Djaja, toko yang menjual onderdil
mobil. Soto ini dibuat dari kuah santan yang dibubuhi kunyit hingga
kuning warnanya. Isinya berupa daging dan jeroan yang diletakkan di atas
wadah yang sudah dialasi daun pisang. Dengan besi yang diruncingkan,
Anda bisa memilih dan menusuk daging pilihan Anda. Ada babat, lidah,
daging, urat, dan usus. Setelah dipilih, tukang soto akan
memotong-motong dalam ukuran serasi dan menatanya dalam mangkuk. Setelah
dilengkapi kecap manis, irisan seledri, dan bawang goreng, daging tadi
disiram kuah soto nan panas. Enak sekali rasanya. Di situ disediakan
juga emping goreng atau emping jengkol sebagai tambahan.

Tapi untuk bisa menikmati kenikmatan soto kuning Pak Bongkok ini, kita
harus datang jam 7 pagi, soalnya jam 10 sudah pasti habis. Apalagi kalau
hari Sabtu, Minggu, dan hari libur, pasti berebutan. Salah satu
pelanggan setianya adalah perancang kenamaan Peter Sie. Makanya tak
heran kalau Soto Pak Bongkok bisa menghabiskan 6 kg daging dan jerohan
sapi seharinya.

Soto serupa bisa juga dinikmati sore hari pada pedagang yang
lain.Letaknya masih di Jl. Suryakencana, di seberang Bank CIC.
Penjualnya adalah Pak Iwan.
Harganya sama dengan Pak Bongkok yakni antara Rp 1.500 – Rp. 3.000 atau
tambah Rp 1.000 untuk nasinya.

Sama dengan Soto Pak Bongkok, di Soto Salam (nama soto ini), kita juga
harus rela antre kalau malam Minggu tiba. Soalnya bangku yang disediakan
sangat terbatas. Bisa-bisa kalau kita datang pukul 19.00, sotonya sudah
habis.
Padahal Iwan, mulai membuka dagangannya baru pukul 17.00, lo! Soto
kuning paling enak ditemani emping jengkol. Jangan takut akan baunya,
karena dengan pengolahan sedemikian rupa, rasa dan bau jengkol nyaris
tak terlacak!

9 .TAOGE GORENG
Jangan lupa mencicipi Tauge Goreng kalau mampir ke Bogor. Salah satu
Tauge Goreng yang sangat nikmat disantap adalah Tauge Goreng Ibu Hj.
Rodiah di Jl. Jend Sudirman. Walaupun dinamakan taoge goreng, tapi
sebetulnya sang taoge sama sekali tidak digoreng. Tauge direbus bersama
mi di atas nampan yang dipanaskan dengan api dari bara arang. Taoge yang
sudah matang ini lalu disajikan bersama tahu goreng, lontong dan disiram
kuah taoco yang dimasak bersama oncom dan bumbu.

Meski tiap pedagang taoge goreng selalu menyediakan bangku seadanya
tempat kita makan, toh, orang lebih suka membawa pulang. Ternyata taoge
yang dibawa pulang, lebih lezat dan harum. Apa rahasianya? Kemasan taoge
yang berupa daun patat ternyata membuat taoge goring lebih nikmat dan
harum. Harga per porsi taoge goreng berkisar Rp. 3.500. Selain, di depan
toko roti Lautan, tauge goreng Hj. Rodiah bisa juga ditemui di Pasar
Anyar. “Yang di sini sehari membutuhkan 10 kilogram taoge seharinya,”
kata Ishak Sopandi, sang pengelola.

10. CUNGKRING
Selintas namanya mengingatkan kepada teman kita yang berbadan kurus,
tapi di Bogor yang namanya Cungkring adalah jajanan lezat yang cukup
digemari. Makanan ini berupa potongan cingur sapi yang dimasak dengan
bumbu kuning. Lalu disantap bersama lontong dan saus kacang. Kadang juga
ditemani dengan tempe atau oncom goreng tepung.

Pedagang cungkring umumnya keliling dulu lalu mangkal di suatu tempat,
seperti pasar-pasar, sekolah, gereja, atau lokasi yang banyak dilewati
orang. Bentuk dagangannya berupa kotak kayu berdinding kaca hingga kita
bisa dengan mudah memilih cingur yang dikehendaki.
Kemasannya berupa takir daun. Sang pedagang biasanya sudah menyediakan
lidi untuk mempermudah kita makan. Rasanya, renyah, khas, dan sedap.
Sayang cungkring cuma bisa ditemukan hingga pukul 12 siang. Karena
setelah waktu itu biasanya dagangan mereka sudah habis.

11. DOCLANG

Untuk makan pagi, kita bisa pilih Doclang. Makanan ini berupa potongan
lontong, tahu kuning, dan kentang. Lalu disiram dengan bumbu kacang yang
beraroma pedas, gurih dan manis. Makin membuat tak terlupakan karena
gerusan kacangnya yang agak kasar. Kalau ingin mencicipi Doclang yang
enak, pergilah menuju Pasar De Vries, di Jl.
Mantarena, dekat Jembatan Merah. Doclang di sini dikelola oleh Mak Icoh.
Mulanya Mak Icoh berjualan bersama suaminya di daerah Panaragan Kidul.
“Tahun 1985 kami baru pindah ke Jembatan Merah.
Sekarang saya jualan ditemani anak, soalnya suami saya, Pak Jumawi sudah
meninggal 5 tahun lalu,” terang Mak Icoh sambil melayani pembeli.

Pembeli Doclang Mak Icoh selain penduduk asli Bogor, juga dari Jakarta,
Puncak, hingga Cipanas. Di hari libur, para pelanggannya sudah mulai
antre sejak jam 6 pagi. Soalnya, kalau sedang ramai Doclang bisa habis
sebelum pukul 2 siang. Seporsi Doclang harganya Rp. 2.500. Di hari libur
mereka bisa memasak 6 liter beras untuk lontong. Lontongnya sendiri
dibungkus dengan daun patat hingga khas keharumannya

12. PESOR

Di Bogor, orang lazim menyebut Ketupat Sayur dengan Pesor. Salah satu
Ketupat Sayur yang sangat terkenal berlokasi di dekat Gang Aut, sekitar
Jl. Suryakencana. Ketupat Sayur ala Bogor tidak beda jauh dengan ketupat
sayur yang sudah kita kenal. Hidangannya terdiri dari potongan ketupat
yang disiram sayur labu siam lalu dilengkapi dengan semur kentang dan
kerupuk kanji. Kalau ingin pedas, tinggal dibubuhi sambal.

Harga sepiring pesor Rp. 2.000 plus Rp. 500 bila ditambah telur. Pesor
di Gang Aut sudah ada sejak tahun 70-an, lo. Saat ini Pak Edi meneruskan
usaha dari Pak Ajum, kakeknya. Tiap hari Edi harus menyediakan untuk
sayurnya 40 buah labu siam. Bukan cuma kelezatan pesor yang bisa kita
nikmati di tempat-tempat penjual pesor. Kecuali menatap orang-orang yang
sudah rapi karena mau berangkat kerja atau sekolah, juga obrolan hangat
sesama mereka yang makan di bangku. Perbedaan status hilang di sini.
Yang ada hanyalah sepiring pesor panas yang lezat. Ada lagi yang menarik
yakni cara memotong telur yang menggunakan benang. Seutas benang
dijalankan di tengah telur, dan potongan telur pun meluncur mulus ke
atas piring.

13. BANSUS

Bansus adalah kependekkan dari Bandrek Susu. Nikmat sekali dinikmati
pada malam hari, di tengah udara sejuk kota Bogor. di Bandrek sendiri
berupa campuran minuman yang terbuat dari sari jahe dan rempah- rempah,
sehingga beraroma pedas dan hangat. Biasanya disajikan selagi panas.

Penambahan susu pada bandrek menjadikan rasa pedas bandrek sedikit
berkurang, diganti dengan gurihnya susu. Warung bansus banyak sekali
tersebar di sekitar Bogor. Tapi Bansus paling terkenal terdapat di
Pahlawan, sekitar turunan Empang. Di warung Bansus yang sudah 18 thun
ini, juga dijual nasi uduk, empal goreng, dan semur jengkolnya.

Menurut salah seorang pelanggannya, semur jengkol yang disediakan Pak
Hasan Basri sangat empuk dan tidak berbau.

“Ya, begitulah komentar para pembeli. Kami yang memasak hanya berusaha
memberikan makanan yang enak disantap,” jelas Ibu Tuti, utri Pak Hasan
Basri. Banyak pelanggan seperti pejabat Bogor atau artis kondang yang
menyempatkan diri mengudap di warung nonpermanent ni.

14. LUMPIA BASAH

Ada satu cemilan yang sangat terkenal di Bogor, yaitu lumpia basah.
Disebut lumpia basah karena setelah diisi, lumpia bisa kita nikmati
tanpa perlu digoreng.

Yang membuat lumpia ini beda dengan lumpia yang biasa kita temui di
kota-kota lain, si penjual menyiapkan lumpia sesuai pesanan. Kita tidak
bisa membeli lumpia yang sudah siap diisi, tapi harus menunggu si
penjual menumis bumbu beserta bahan isi di depan kita. Alasan si penjual
agar lumpia tetap hangat dan kulitnya tidak mengering.

Untuk menjaga lumpia tetap fresh, lumpia yang sudah siap disajikan
langsung dibungkus dengan daun pisang satu per satu. Biarpun sudah
dingin, tapi kalau sudah dibungkus daun pisang, kulit lumpia masih empuk
dan enak.

15. SOTO MI

Soto Mi tak hanya dikenal di Jakarta saja. Banyak gerobak baik mangkal
atau keliling yang menjual Soto Mi. Isinya pun tak beda, ada mi kuning
dan bihun, ditambah irisan kikil, atau daging, risoles goreng, kentang,
lalu diguyur kuah kaldu daging. Salah satu soto mi yang enak ada di Jl.
Siliwangi, sebelum ruko Roti Unyil dan Asinan Sedap. Tapi dalam kompleks
ruko Asinan Sedap ada juga Soto Mi yang cukup enak.

16. ES PALA DAN ES MANGGA

Es pala dan es mangga selalu bisa kita temukan di berbagai tempat
jajanan. Misalnya, di ruko Siliwangi yang menjual Asinan Sedap. Isinya
tentu berupa pala atau mangga yang diserut lalu dimaniskan. Rasanya
segar dan asam manis. Per gelas harganya Rp 2.500 atau per kilonya
rp.6.000.

Jimmy salah satu penjual es mangga di Siliwangi itu menyebutkan, ia bisa
menghabiskan 15 kilogram mangga dalam sehari. “Belanjanya sih dekat, di
Pasar Bogor saja, tapi pernah suatu kali susah sekali dapat mangga,
terpaksa beli sampai ke Pasar Kramat Jati, Jakarta,” tuturnya. Kalau
sedang bukan musim mangga, dan harga mangga menjadi sangat tinggi, Jimmy
terpaksa menaikkan harga atau mengurangi isi es mangganya. ” Kalau
sampai benar-benar kosong, barulah tidak jualan es mangga,”terangnya.

17. COLENAK

Nah, nama makanan ini rasanya tak asing di telinga kita. Colenak
merupakan kepanjangan dari ‘dicocol enak’. Makanan yang terdiri dari
tapai singkong atau pisang yang dipanggang ini memang disajikan sambil
dicocol larutan gula. Kini di atasnya ditaburi kerokan daging kelapa
muda.

Sebagai makanan khas, Colenak bertebaran di mana-mana. Salah satu warung
Colenak yang terkenal dari dahulu sampai sekarang adalah di Jl.
Sukamulya II. Untuk menuju lokasi Saung Cholenak Sukamulya II No.19,
Anda harus sedikit jalan kaki karena letaknya cuma di jalan kecil.

“Dari dulu (tahun 70-an, Red.) tempat ini jadi tempat nongkrong anak-
anak sekolah se-Bogor,” ujar Pak Hasym bangga. Selain Colenak pisang
atau tapai yang jadi andalan, ada menu lain yang banyak dipesan oleh
pelanggan Saung Cholenak, yaitu, asinan jagung dan es moka kelapa muda.
Sambil menikmati hangatnya colenak, kita bisa melayangkan pemandangan
sekitar. Soalnya lokasi saung ini cukup tinggi.

Asinan jagung adalah pipilan jagung bakar dan irisan ketimun yang
disiram cuka yang sudah dimasak bersama cabai, garam, dan gula. Dagangan
ini pun cukup banyak bertebaran di Bogor. Selain di Sukamulya, asinan
jagung yang mangkal terletak di Ruko Siliwangi (di depan Roti Venus).

18. LOTEK

Bentuk makanan ini tidak asing buat kita. Ada sayuran kangkung, kol,
tauge kacang panjang dan wortel. Ditambah lagi potongan kentang dan
tahu, disajikan dengan saus kacang tanah. Untuk orang Jakarta, kita
biasa menyebut sebagai gado-gado. “Disebut lotek, gado-gado, atau pecel
ya enggak apa-apa. Yang penting pembeli suka dengan lotek ini,”
ujar Ibu Ikah yang meneruskan usaha neneknya, Ibu Min.

Nama Ibu Min selanjutnya menjadi trademark lotek yang ada sejak 32 tahun
lalu. “Selain dikenal sebagai Lotek Ibu Min, biasanya orang nyebut juga
Lotek Bubulak. Soalnya lokasinya, kan, di daerah Bubulak.

Lotek Ibu Min atau Lotek Bubulak ini ada di Jl. R.E. Martadinata.
Dari arah air mancur Jl. Jend. Sudirman, warung loteknya ada di sebelah
kanan, sebelum jembatan Bubulak. Warung sederhana ini tidak saja
menyediakan lotek. Kalau ingin yang segar-segar, kita bisa memesan rujak
ulek, keredok, ketoprak atau baso. Saking banyak penggemar lotek ini,
Ibu Ikah harus menyediakan 50 kg kacang tanah setiap 4 hari. “Dulu
sebelum krisis, mah, kacang 50 kilogram bisa habis dalam 2 hari saja,”
jelasnya.

19. ES PUTER

Es puter tentu bukan minuman khas Bogor, tetapi ada es puter yang salalu
diminati pengunjung kota Bogor. Yakni Es Puter Mas Doto. Letaknya di Jl.
Sukasari. Tak usah heran kalau es ini demikian terkenal karena Mas Doto
sudah berjualan es sejak tahun 60- an. Rasa manis esnya benar-benar dari
gula.

Tiap kali produksi, per hari, Doto bisa membuat sampai 100
liter.Biasanya tiap hari rasanya dibuat berganti-ganti. Kadang kelapa
muda, kadang avokad, nangka, dan durian. “Ya, tergantung musimlah,”
jelas Pak Doto.

Menikmati es puter ini tak perlu merogoh kocek dalam-dalam. Bila dsantap
bersama roti harganya cuma Rp.1.000. Tetapi bila ingin diminum
ramai-ramai, Anda bisa membeli per liter. Nah, yang ini harganya Rp.
8.000. Es puter yang kini juga ngetrend di Bogor adalah es puter durian.
Uniknya si durian masih dibiarkan bersama bijinya dan diletakkan di
dasar gelas. Jadi, makan es krim durian serasa makan durian sambil
disendoki.

20. NGOHIANG, LOMIE, DAN PANGSIT PENGANTIN

Ketiganya sering kali mangkal bersamaan. Ngohiang adalah daging yang
digulung dalam kulit dan digoreng bersama adonan tepung. Tentu sesuai
namanya, ada rasa bumbu ngohiang yang cukup tajam dan khas.
Ngohiang Bogor agak berbeda dengan ngohiang yang kita kenal selama ini.
Selain adonan dan komposisi bahan yang berbeda, cara penyelesaiannya
lain, yakni digoreng dalam larutan tepung.

Sausnya pun khas, lo. Warnanya cokelat muda dan kental, bukan saus
sambal seperti yang kita kenal selama ini. Irisan ngohiang disantap
bersama kentang goreng, tahu goreng, dan asinan lobak. Harga satu lonjor
ngohiang Rp. 6.000, sementara tahu dan kentang gorengnya masing-masing
Rp. 2.000.

Lomi pun memiliki saus yang mirip, tetapi tentu lebih gurih karena
dibuat dari kaldu daging dan ebi. Isinya seperti mi kangkung, yakni mi,
kangkung, dan taoge. Tetapi kuahnya kental. Pangsit pengantin adalah sup
yang isinya terdiri dari irisan ayam, irisan sayuran, soun, dan rolade
ikan/ udang. Rasanya tentu saja sedap. Ketiga makanan ini dapat Anda
nikmati di Jl. Sukasari, Jl. Siliwangi (di seberang Ruko Asinan Sedap),
dan masih banyak tempat lain.

21. Resto Review Saung Kiray Sangu Tutug Oncom – Bogor

Anda sudah pernah makan sangu tutug oncom? Nah, ini adalah makanan khas
Tasikmalaya yang makin hari makin sulit dicari. Seperti namanya (sangu =
nasi, tutug = campur), masakan ini adalah campuran oncom hitam bakar
yang dihaluskan bersama kencur, bawang merah, sedikit terasi (optional),
cabe, dan garam yang lalu dicampurkan dengan nasi panas. Beberapa orang
lebih suka jika oncomnya ditumis sebentar dg
bumbu2 tadi. Di Bogor kebetulan ada (dan satu-satunya) resto yang
menyajikan sangu tutug oncom , dan rasanya juga cukup enak. Saung Kiray
namanya.

Konon sudah sejak setahun terakhir mereka menyediakan tutug oncom dan
ternyata cukup mendongkrak popularitas resto ini. Sebetulnya tempat ini
bukan resto besar, hanya sebuah rumah yang asri yang halaman depannya
dirubah menjadi tempat makan berbentuk 3 saung dg atap rumbia. Siang ini
saat saya makan siang di sana, semua meja terisi penuh, dan

hampir separuh patronnya adalah tamu yg tidak berbahasa Indonesia.
Ada 3 macam varian tutug oncom yang mereka sediakan, standard, plus ikan
asin, dan plus opak. Semua disajikan dg sambal goang (sambal + garam +
bawang merah (optional)), sekerat tempe goreng, satu potong ayam goreng
yg cukup enak rasanya, dan lalap tomat + selada + mentimun yang menurut
saya lebih tepat disebut sebagai garnish daripada lalap.

Saya sendiri sudah mencoba varian plus ikan asin dan plus opak, dua-
duanya enak, dg aroma dan karakter kencur yang cukup kuat namun
mengundang selera, dg tekstur nasi + oncom yang menarik – tidak terlalu
kering tapi juga tidak basah, just right. Untuk tutug oncom opak, nasi +
oncom dicampur dengan Opak yang diremas-remas yang membuat teksturnya
semakin menarik. 3 varian sangu tutug oncom tersebut dibandrol Rp.
10.000 pas!

Pengunjung meja sebelah saya kebetulan tadi meminta tambahan lalap yaitu
daun mangkokan dan daun kedondong rebus – and I jumped into the band
wagon (waduh, bahasanya …) – dan ternyata dua macam daun ini enak juga
untuk dilalap. Karena daunnya agak tebal, daun tsb masih cukup renyah
meskipun sudah direbus, dan daun kedondongnya memberi scent kedondong
muda yang cukup segar. Enak sekali dilalap dengan sambel goang yang
disediakan.

Overall: recommended! Tempatnya sendiri cukup enak dan asri, pelayanan
cukup baik dan ramah (they didn’t charge us for the extra lalap),
bersih, dan harganya juga sangat reasonable.

Alamat resto ini adalah Jl. Binamarga no 13, Bogor. Telp 0251- 3233921,
jika anda datang dg rombongan besar (beware: seating capacity mereka
hanya sekitar 15-20 seats), booking is recommended.
Hari ini saja 3 orang pengunjung setelah saya tidak kebagian sangu tutug
oncomnya karena sudah habis bis. Mereka buka dari hari Senin – Minggu
dari jam 12 siang sampai jam 8 malam, Hari Jumat dan hari besar libur.

22. Resto Review – Pondok Bunaken – Bogor

Resto yang baru buka sekitar 2 bulan ini memang bukan resto masakan
Manado yang pertama di Bogor, tapi mungkin bisa disebut sebagai yang
pertama dikelola dengan baik dan bersih. Kemarin saya mencoba Cakalang
Rica-Rica dan Sambal Dabu-dabu yang sama sekali tidak pedas, Cakalang
Fufu yang lumayan gurih, Kuah Asam Tude yang kelewat asam, Tumis Daun
Melinjo Bunga Pepaya yang agak keasinan, dan Perkedel Jagung yang cukup
enak.

Dengan layout dan sytle yang mirip Beautika, agak sulit bagi saya untuk
tidak membandingkan resto ini head-to-head dengan Beautika. Dan kalau
dibandingkan dg Beautika, resto ini masih lebih harus banyak berbenah
dari segi masakan. Harus lebih “Manado” mungkin. Tapi yang menarik
adalah; bahan yang dipakai utk masakan yang kami pesan masih segar.
Bunga pepaya nya juga masih renyah digigit, demikian pula dg daun
melinjo nya yang masih terlihat berwarna hijau cerah. Ikan nya juga
masih segar, tidak ada jejak2 masakan yang sudah dipanaskan
berkali-kali, malah waktu kami datang sekitar jam 8 malam, sudah banyak
makanan yang habis. Saya juga tidak merasakan MSG yg berlebihan dalam
masakan mereka.

Resto ini buka dari jam 10 pagi sampai jam 9 malam. Harganya mungkin di
atas rata-rata, namun kebersihan resto ini perlu diacungi jempol.Yang
jaga nya juga geulis pisan! Saya sampai sulii berkonsentrasi saat dia
menanyakan pesanan saya.
Resto ini berlokasi di Jl Pajajaran No 28D – Bogor, telp 0251-387962,
persis di sebelah Sate Pak Kumis yg buka 24 jam.

Verdict: Lumayan, tapi masih bisa ditingkatkan lagi kualitas masakannya.

23. Resto Review – Ayam Gepuk Eco Raos – Bogor

Ada satu restoran kecil di dekat rumah yang sering sekali saya lewati –
dan selalu ramai – namun entah kenapa saya tidak pernah tertarik untuk
mencobanya. Baru hari Sabtu kemarin tiba-tiba saja saya kepingin datang
ke sana dan mencoba Ayam Gepuk ini. Yang dimaksud sebagai Ayam Gepuk
ternyata mirip dengan Ayam Penyet a’la Surabaya, namun yang satu ini
datang dengan Sambel Goang – cabe yang diulek kasar dg garam saja, khas
Jawa Barat bagian Selatan. Selain Ayam Gepuk, waktu itu kami mencoba
juga Ayam Goreng Krepes (Ayam yang digoreng dg bumbu tepung, anywhere in
between KFC and Ny Suharti), Gepuk kering yg ditaburi Abon sapi di
atasnya, Tempe mendoan, lalap sambel, dan nasi timbel.

Ayam Gepuknya boleh juga, sangat simpel – gurih dan cenderung asin –
digoreng kering, dikeprek dan ditemani dg sambel goang yang pedes
banget!! Ayam goreng krepesnya tidak jelas kemana arahnya, gepuknya
lumayan – mantap juga dimakan dengan sambel goang + nasi panas, tempe
mendoannya OK juga. Nasi timbelnya wangi sekali waktu dibuka dari
bungkus kulit pisangnya. Harga makanan di resto ini sangat masuk akal,
berkisar antara Rp 2500 sampai Rp 7000 untuk makanan utama, dan Rp 7000
sampai Rp 11.000 untuk paket nasi. Murah Meriah dan Pedas!! 🙂

Pelayanan di sana juga cukup cepat dan ramah, tidak pernah pelit dg
sambal mautnya. Hanya sayang kebersihan lantai kurang dijaga. Resto ini
beralamat di Komplek IPB Baranangsiang IV Blok B No 1, Cimahpar – Bogor,
Telp 0251-343729 dan menerima pesan antar (delivery).

Kalau anda penyuka masakan sunda yang kering-kering/goreng-gorengan dan
merasa tertantang dengan sambal yang pedas, resto ini perlu dicoba.