Ada seorang wanita (ibu) pergi ke pasar burung (di Pramuka), disana ia melihat seekor burung Beo yang bisa menirukan suara manusia, di jual dengan harga murah sekali kira-kira Rp 25.000,-. Si wanita sangat
kaget, dan menanyakan ke penjual burung tersebut :
Wanita : “Mas, ini burung Beo kok harganya murah sekali ?”
Penjual : ” Gini lo bu, burung ini pernah tinggal di rumah bordil (pelacuran), jadi kalau bicara suka yang jorok-jorok. Saya kesel, maka saya jual saja dengan harga murah.”
Si wanita pikir-pikir, akhirnya burung beo itu dibeli juga, karena murahnya lagi pula, namanya juga burung beo, pelan-pelan nanti dilatih bicara yang baik-baik. Singkat kata, burung tersebut dibawa pulang dan di gantung
di teras depan rumahnya.
Si burung melihat sekeliling teras rumah dan si wanita, kemudian berkata:
“Rumah bordil baru, germo baru ….!” Si ibu kaget sekali, tapi kemudian bisa maklum, lagi pula lucu.
Agak siang dikit, anak perempuannya pulang sekolah (SMA), si burung melihat dan berkata :
“Rumah bordil baru, germo baru, perek baru ….”
Si anak juga kaget sekali, tapi si wanita (ibu) menjelaskan, akhirnya si anak bisa mengerti.
Sore hari, suami si wanita (namanya : Paijo) pulang kerja, si burung melihatnya dan berkata:
“Hai Paijo, ketemu lagi kita nih … !!!”