Sang Dokter

Seorang wanita datang kepada Nasrudin, yang kali ini berperan sebagai dokter. Ketika sang Mullah datang dan mencoba mengukur denyut nadi wanita ini, sang pasien, dengan malu-malu, menutupi lengannya dengan lengan bajunya. Nasrudin mengambil sebuah sapu tangan dari...

Di Mana Aku Duduk

Dalam sebuah pertemuan para Sufi, Nasrudin duduk di deretan paling belakang. Setelah itu ia mulai melucu, dan segera saja orang-orang berkumpul mengelilinginya, mendengar dan tertawa. Tak seorang pun yang memperhatikan Sufi tua yang sedang mencari pelajaran. Ketika...

Berita Baik

Di dunia Timur, orang-orang yang membawa berita baik, selalu diberi penghargaan. Dan ini dianggap sebagai adat-istiadat yang tak bisa dihapus. Suatu hari Nasrudin merasa amat gembira dengan kelahiran anaknya laki-laki. Ia berada di tengah-tengah pasar sambil...

Satu Kata Saja

Mendengar bahwa ada seorang yang ingin belajar bahasa Kurdi, Nasrudin langsung menawarkan diri sebagai gurunya. Sebenarnya, pengetahuan bahasa Kurdi yang dimiliki Nasrudin terbatas hanya beberapa kata saja. “Kita, sebaiknya mulai saja dengan kata-kata ‘Sop...

Satu Sen Hilang

Ketika sedang duduk di sebuah batu besar di pinggiran sungai, Nasrudin melihat sepuluh orang buta yang ingin menyeberangi sungai. Ia menawarkan bantuan kepada mereka dengan bayaran satu sen per orang. Mereka setuju, dan sang Mullah pun memulai pekerjaannya. Sembilan...

Menyimpan Sendiri

Nasruddin sedang berjalan-jalan dengan keledainya. Tiba di sebuah taman bunga, ia segera turun dan menambatkan keledainya di seberang jalan. Ia pun segera memetik beberapa kuntum bunga. Ketika kembali, ia menemukan seseorang telah mencuri mantelnya yang ia letakkan di...