Tidaklah mudah mendiagnosis penyakit demam berdarah, namun ada beberapa hal yang bisa dijadikan patokan untuk menandai seseorang tertular penyakit demam berdarah, yaitu seperti dituturkan beberapa dokter berikut ini.

Tes Torniket

Yaitu melingkari lengan atas dengan manset tensimeter untuk beberapa waktu. Itu tidak selalu membuahkan hasil positif, tetapi bisa dilihat pada tabel 1. Hanya sekitar 50-79 persen yang positif. Bagaimana jika penderita masuk ke persentasi sisanya?

Sifat Demam

Demam dialami 100% penderita. Umumnya mendadak tinggi. Sayangnya banyak juga penyakit yang mengakibatkan demam. Berbeda dengan demam pada penyakit flu, demam pada demam berdarah umumnya tidak disertai dengan pilek dan batuk. Dibandingkan dengan penyakit Tifus, sifat demam pada tifus abdominalis: turun naik dari suhu yang tidak terlalu tinggi (subfebril), makin hari menjadi makin tinggi/panas.

Nadi

Umumnya nadi penderita demam berdarah adalah cepat, berbeda dengan penyakit tifus yang cenderung pelan. Normal denyut nadi manusia adalah sekitar 60 – 80 kali per menit.

Indikasi Rawat

Dokter akan memeriksa pasien yang dibawa ke rumah sakit. Jangan lupa menunjukkan hasil pemeriksaan terdahulu terutama trombosit. Salah satu gejala orang terkena DBD adalah penurunan angka trombosit.

Sayang, tanpa mengetahui data awal jumlah trombosit, agak susah bagi petugas kesehatan untuk memastikan, apakah telah terjadi penurunan atau tidak. Karena itu, penting data-data pemeriksaan trombosit terdahulu.

Beberapa hal di bawah ini bisa menjadi informasi, sehingga dokter perlu merawat si penderita.

* Adanya tanda-tanda syok (kulit dingin & lembab, tidak kencing minimal 4 jam, dan lain-lain).

* Penderita sangat lemah, sehingga tidak bisa makan/minum yang cukup dan terjadi perdarahan.

* Jumlah trombosit di bawah 100.000/mm3 atau peningkatan hematokrit (ht) 10 – 20 persen.

* Terjadi perburukan ketika suhu tubuh menurun.

* Nyeri perut yang hebat dan tiba- tiba.

* Tempat tinggal jauh dari RS

Fase Kritis di Rumah Sakit

Berbeda dengan penyakit-penyakit kronis yang lain masa krisis pasien DBD hanya berlangsung relatif singkat yaitu pada hari ke-3 hingga ke-5 dihitung dari hari awal demam. Umumnya pada fase itu, pasien tidak dapat makan atau minum karena sering merasa ingin muntah, bahkan muntah.

Dalam masa itu sebaiknya pasien ditemani oleh salah satu anggota keluarga atau orang tua. Diharapkan kerja sama yang baik antara pengasuh/pendamping penderita dengan tenaga kesehatan.