Sifat Shalat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam

DO’A IFTITAH (PEMBUKAAN)
Kemudian membuka bacaan dengan sebagian do’a-do’a yang sah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang jumlahnya banyak, yang masyhur diantaranya ialah :
“Subhaanaka Allahumma wa bihamdika, wa tabaarakasmuka, wa ta’alaa jadduka, walaa ilaaha ghaiyruka”.
“Artinya : Maha Suci Engkau ya Allah, segala puji hanya bagi-Mu, kedudukan-Mu sangat agung, dan tidak ada sembahan yang hak selain Engkau”.
atau

“Allaahu akbar kabiira, wal hamdulillahi katsiira, wa subhaanallaahi bukratawwa ashiila. Wajjahtu wajhiya lilladzii fatharassamaawaati wal ardha haniifam muslimaa wa maa ana minal musyrikiin. Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaa tii lillaahi rabbil’aalamiin. Laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa ana awwalul muslimiin” * Dalam beberapa riwayat lain digunakan kata-kata: “Dan aku termasuk orang-orang muslim”. Tampaknya kata-kata ini perubahan dari beberapa orang rawi sendiri sebagaimana dibuktikan oleh beberapa keterangan. Oleh karena itu, hendaknya orang yang shalat mengucapkan kata-kata ‘wa ana awwalul muslimiin”, bukan “wa ana minal muslimiin”.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengucapkan pujian, sanjungan dan kalimat keagungan untuk Allah. Perintah ber-istiftah telah sah dari Nabi, maka sepatutnya diperhatikan untuk diamalkan. *)
*) Barang siapa yang ingin membaca do’a-do’a istiftah yang lain, silahkan merujuk kitab : “Sifat Shalat Nabi”.

dikutip dari Sifat Shalat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam oleh Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani penerbit Media Hidayah (edisi terjemahan)