Di Sudan dan Malaysia, hibiscus diolah menjadi teh celup, selai, dan sirop. Bunga itu kaya vitamin dan mineral yang sangat baik untuk kesehatan. Sayang, tak banyak yang tahu bagaimana mengolahnya menjadi makanan suplemen.
Pola hidup modern tidak selamanya menguntungkan. Dalam tiga dekade terakhir ini ditemukan berbagai jenis penyakit baru. Keadaan demikian menantang farmakolog mencari berbagai jenis obat-obatan dan vaksin untuk mengatasinya. Namun, hanya sebagian kecil yang dapat menikmati keberhasilan karena biaya yang dikeluarkan untuk penelitian sangat besar. Akibatnya, hasil penemuan tersebut dijual dengan harga cukup mahal pula.
Data WHO (badan kesehatan dunia), penduduk Indonesia, terutama kaum wanitanya, kekurangan haemoglobin (butir darah merah) yang mengakibatkan anemia. Untuk mengobati anemia, tubuh perlu asupan zat besi.
Bunga hibiscus mengandung zat besi, vitamin A dan C, kalsium, serta serat. Kalsium tinggi sangat membantu pertumbuhan serta kekuatan tulang dan gigi. Vitamin A dan C serta kalsium berguna untuk kesehatan mata, kulit, dan tulang, sedangkan serat sangat diperlukan untuk memperbaiki sistem pencernaan.
Mirip Fanta
Bunga hibiscus mampu menjaga dan memperbaiki metabolisme tubuh, baik pada balita, remaja, dewasa, maupun manula. Dari sekian banyak varietas bunga hibiscus yang tumbuh di Indonesia, baru dua varietas yang sudah diketahui manfaatnya untuk dijadikan minuman, yakni Syriacus (Rose of Sharon) dan Trionum (Flower of an Hour).
Kedua varietas bunga tersebut tumbuh subur dengan berbagai nama sebutan. Di Jawa Barat, trionum dikenal sebagai kembang anggrem, tumbuh di dataran rendah hingga dataran tinggi. Di Medan disebut bunga merah. Kelopak bunga yang berwarna merah mempunyai rasa asam dan sedikit manis lagi segar seperti rasa jambu air.
Menurut Iwan R. Hudaya, konsultan dan pembudi daya hibiscus di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, bunga ini cukup lama dijadikan bahan sirop (minuman). Dengan sedikit campuran esen stroberi atau apel, rasa sirop atau selai yang dihasilkan bunga ini sulit dibedakan dengan soft drink merek Fanta atau Ribena, yang diolah dari buah cranberry.
Di Hawaii, Amerika Serikat, bunga hibiscus dijadikan aksen hiasan yang sangat eksotis. Biasa menghias rambut hitam panjang penari hula-hula, sehingga menjadi ikon negara tersebut. “Seandainya manfaat lain bunga hibiscus disosialisasikan kepada masyarakat, bukan saja kesehatan yang diperoleh, secara ekonomis juga sangat menguntungkan. Halaman rumah dan lahan kosong yang telantar dapat ditanami bunga yang secara ekonomis dapat menghasilkan peluang usaha dan lapangan kerja ini,” tuturnya.
Mengenal Anggrem
Di Indonesia, hibiscus terdiri dari berbagai varietas yang tumbuh di dataran rendah dan tinggi, 1-1.000 m di atas permukaan laut. Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (Balitro), Bogor, mengoleksi dua varietas yang mempunyai kesamaan rasa, kandungan vitamin dan mineral, serta manfaat dengan hibiscus Sabdariffa, yaitu Syriacus dan Trionum. Sabdariffa merupakan bahan pembuat minuman atau suplemen.
Ciri fisik Syriacus, batang pohon berwarna merah keunguan. Dua macam bentuk daun berlidah tiga dan satu berwarna merah-keunguan, tinggi tanaman umur 6 bulan sekitar 2-3 m. Tanaman tumbuh cenderung vertikal, cabang pohon tumbuh dari cabang induk relatif tidak teratur, tumbuh dari batang bawah sehingga tajuknya terlihat kurang baik.
Bunga dan kelopaknya berwarna merah-violet, ukuran garis tengah bunga 4-5 cm, kelopak bunga berukuran 2,5-3 cm, relatif kecil dibanding hibiscus Trionum. Kelopak bunganya berasa asam segar, kandungan airnya sedikit dan tidak mengkilap.
Hibiscus Trionum, batang gemuk berwarna hijau bercampur merah, bagian kulit batang terlihat segar, daun berlidah tiga dan berlidah satu dengan pinggiran yang mulus berwarna hijau sedikit keunguan, tanaman tumbuh tegak, dengan cabang tumbuh relatif teratur dari bawah sampai keatas, garis tengah tajuk 1,5m-2 m, tinggi tanaman umur 6 bulan (2 m).
Seperti Syriacus, varitas ini pun relatif tidak tahan hempasan angin karena perakarannya tidak kuat dan berbatang kayu kecil. Bunga berwarna putih bagian tengah berwarna violet, garis tengah 4-5 cm, mekar di pagi hari kemudian layu. Kelopak bunga (5 keping) berwarna merah, berasa asam dan sedikit rasa manis, terlihat mengkilap.
Iwan bercerita, telah melakukan percobaan pengolahan kelopak bunga kedua varietas dengan perlakuan yang sama, yakni diseduh sebagai teh kering dan merebus kelopak bunga yang masih segar. Hasilnya, Syriacus berasa kurang asam, warna merah sangat kurang (pucat), volume hasil 170 kelopak bunga pada panen pertama (umur 6 bulan). Sebaliknya, Trionum rasa cukup asam, warna merah bagus (merah cabe), volume hasil 200 kelopak bunga pada panen pertama (umur 6 bulan).
Vitamin dan Mineral
Sejauh penelitiannya, kata Iwan, bunga anggrem mengandung vitamin A, C, kalsium, dan potasium, juga mineral lainnya seperti zat besi, sodium, karbohidrat, serat, gula, dan vitamin. Kombinasi seluruh vitamin dan mineral tersebut dapat menghasilkan kalori cukup tinggi. Manfaatnya sebagai tonik untuk meningkatkan vitalitas, teristimewa kandungan vitamin C yang cukup tinggi secara farmakologis berfungsi membantu penyerapan semua vitamin dan mineral.
Secara umum diketahui, kandungan vitamin dan mineral akan memperbaiki metabolisme tubuh. Mereka yang terbiasa minum bunga alami istimewa ini akan meningkat imunitas tubuhnya, sehingga tahan terhadap serangan penyakit atau virus.
Vitamin A dan C untuk menjaga, mempertahankan, dan meningkatkan kesehatan tubuh serta mencegah penuaan dini dan munculnya katarak. Vitamin C dapat menetralisasi lemak dalam tubuh, sehingga bermanfaat bagi mereka yang melaksanakan program body slimming (pelangsingan) dan body firming (menghilangkan lemak pada bagian perut, paha, dan lengan sekaligus mengencangkannya), atau diet karena diabetes melitus.
Mengonsumsi secara teratur makanan dan minuman berbahan alami yang mudah diperoleh di Indonesia dengan biaya murah adalah cara preventif hidup yang baik.
Aneka Produk Hibiscus
Secara sederhana, Iwan memberikan kiat mengolah hibiscus dengan peralatan sederhana.
1.Membuat Teh
Kelopak bunga yang sudah dipetik sebaiknya dijemur dalam terik matahari (1-2 hari) agar memudahkan pemisahan lidah kelopak yang berwarna merah dengan bijinya. Kelopak yang sudah dipisahkan dengan biji dicuci hingga bersih, pisahkan bijinya (dikering-anginkan untuk bibit). Jemur kelopak 3-5 hari, tutup dengan plastik agar tidak kena debu. Tanda kelopak sudah cukup kering, kadar airnya 4-5% dan akan menjadi bubuk bila diremas. Simpan dalam stoples bersih, tutup rapat. Agar tahan lama dan tidak berbau apek dan berjamur, masukkan butiran silika gel (terbungkus). Dengan penyimpanan yang baik, teh hibiscus dapat tahan 2 tahun.
Pemakaian teh hibiscus
Seduh 2-3 gr teh hibiscus dengan air mendidih hingga larut dan air berubah menjadi merah (seperti membuat air teh). Tambahkan gula pasir sesuai selera. Mereka yang sedang berdiet, menderita batuk, atau diabetes, gunakan gula rendah kalori seperti gula jagung atau gula stevia secukupnya. Teh hibiscus dapat diminum dalam keadaan hangat atau dingin. Untuk penyajian yang praktis dan menarik, teh hibiscus dapat dikemas dengan kertas saring (seperti teh celup). Berat tiap kemasan 2-3 gram untuk sekali penyeduhan.
2. Membuat Sirop (untuk kemasan 2 botol)
Bahan: gula pasir 600 gr, kelopak bunga hibiscus segar 500 gr (150 buah kuntum), asam sitrat 4 gr, natrium benzoat 1-2 gr, esen stroberi atau apel 2 tetes (per botol kemasan)
Alat: timbangan, panci stainless steel, kompor, saringan, pengaduk kayu dan botol kemasan
Cara membuat: panaskan 1.500 cc (8 gelas) air hingga mendidih, lalu masukan bahan hibiscus selama 20-25 menit, kecilkan api hingga 70-80oC. Aduk sampai air tampak berwarna merah, matikan api. Saring dan buang ampasnya. Campurkan gula, garam, asam sitrat, dan natrium benzoat. Aduk terus agar tidak membludak hingga seluruh bahan tercampur dan lanjutkan pemanasan pada temperatur 70-80oC selama 5 menit (bila perlu gunakan termometer). Dalam kondisi masih panas, masukan sirop ke dalam botol (jangan terlalu penuh). Rebus botol yang sudah terisi dengan larutan sirop selama 5 menit (tanpa tutup).
Selanjutnya lakukan pasteurisasi sebagai berikut: tambahkan 2 tetes esen stroberi atau apel, tutup botol, panaskan selama 25 menit. Lakukan pendinginan cepat dengan memasukkan botol dalam air dingin. Tiriskan botol isian dan keringkan dengan lap bersih. Kemasan botol ditempeli label (merek pembuat) dan siap disimpan.
3. Membuat Selai
Bahan: nanas 1 kg (parut bagian padatnya saja), gula pasir 0,5 kg, natrium benzoat 2 gr, asam sorbat 1 gr, esen stroberi atau apel 2 tetes, bunga hibiscus (tanpa biji) 30 buah
Alat: panci stainless steel, pengaduk, saringan, stoples kemasan
Cara membuat: bunga hibiscus diblender, campur dengan nanas, panaskan dengan api sedang hingga mengental dan mengeluarkan bau harum. Masukkan gula pasir, garam, dan asam sorbat sampai larut. Setelah mendidih, kecilkan api, tambahkan esen stroberi dan apel, aduk kembali hingga adonan kental, lalu matikan api. Dalam keadaan panas, masukkan adonan selai ke dalam stoples, tutup rapat. Lakukan pasteurisasi dengan cara mengukus stoples yang berisi selai selama 25-30 menit. Angkat dan dinginkan stoples selai. Selai nanas kombinasi berwarna merah siap digunakan untuk olesan roti dan kue kering, isian donat, dan lainnya.
Sumber: www.kompas.com
KOMENTAR