Kucing merupakan induk semang parasit “toxoplasma gondii” yang menyebabkan penyakit toksoplasma yang berakibat infertilisasi. Namun selain kucing binatang lain pun seperti burung bahkan ikan bisa menyebarkan toksoplasma. [Pembaruan/Alex Suban]

Banyak orang beranggapan bahwa hanya kucinglah yang bisa menjadi sumber penularan penyakit toksoplasma. Padahal, penyakit menular ini dapat menyerang semua hewan, termasuk burung dan ikan. Penyakit ini disebabkan oleh parasit protozoa yang bernama toxoplasma gondii. Pada infeksi akut, parasit ini dapat ditemukan bebas di dalam berbagai jaringan dan cairan tubuh.

Toksoplasma ini berkembang biak di dalam sel darah putih, jaringan parenkhim, dan sel endotel dengan cara membelah diri (nonseksual), membentuk tachizoit (bentuk aktif), kemudian bergerombol (jumlahnya sampai ratusan atau ribuan) dalam bentuk in-aktif (bradizoit).

Setelah itu membentuk kista dan dalam bentuk inilah parasit akan berdiam diri di dalam jaringan saraf mata, otot jantung, alat pencernaan, dan lain sebagainya.

Pada saluran pencernaan hewan sebangsa kucing, toksoplasma mampu berkembang biak secara seksual dan nonseksual. Oleh karena itu, bangsa kucing disebut “induk semang definitif”. Pada kotoran bangsa kucing, toksoplasma ini ditemukan dalam bentuk telur.

Dalam waktu 48 jam, telur itu akan membelah menjadi bentuk-bentuk infektif yang disebut sporozoit. Bentuk sporozoit inilah yang berbahaya bagi manusia atau hewan lain, jika tertelan melalui makanan atau minuman yang tercemar.

Toksoplasma dalam bentuk tachizoit terdapat dalam cairan tubuh, seperti darah, air liur, dan cairan sperma, yang mampu ditularkan oleh serangga lewat gigitan. Tachizoit pun bisa bersarang di calon telur atau kelenjar susu, sehingga tidak menutup kemungkinan telur dan air susu pun bisa tertular toksoplasma.

Kerusakan Saraf

Infeksi oleh toksoplasma tidak menunjukkan gejala klinik secara nyata. Tetapi jika terinfeksi, dapat menyebabkan keguguran, radang hati, kerusakan otot jantung, atau kerusakan sistem saraf pusat.

Gejala umumnya adalah demam, nafsu makan menurun atau gejala seperti sakit flu. Untuk mendeteksi adanya infeksi toksoplasma dalam tubuh dilakukan dengan cara pemeriksaan antibodi. Kalau untuk hewan sebangsa kucing, deteksi toksoplasma dilakukan dengan menemukan adanya telur dalam fesesnya.

Penderita toksoplasma, keadaannya akan semakin buruk bila kondisi fisiknya sakit, sehingga kekebalan tubuh semakin menurun, terjadi kekurangan gizi, dan dalam keadaan stres. Pada kasus ini, kaum wanitalah yang paling banyak menderita dan mempunyai risiko tinggi tertular. Sebab, setiap bulan kaum wanita selalu mengalami menstruasi dan pada saat itu kekebalan tubuh secara alami menurun secara drastis dan kondisi tubuhnya melemah.

Dalam keadaan seperti itulah, kaum wanita mempunyai risiko besar untuk tertular penyakit atau mempercepat dan memperbanyak perkembangbiakan bila di dalam tubuhnya sudah terdapat infeksi toksoplasma. Akibatnya, terjadi kesulitan memiliki keturunan atau bayi yang dilahirkan memiliki cacat fisik dan mental, serta memiliki gangguan pada sistem saraf pusat.

Namun, bukan berarti kaum laki-laki terbebas dari penyakit ini. Untuk menghindarinya diperlukan pemeliharaan kesehatan tubuh dan kebersihan lingkungan dengan baik. Hidup sehat dan selalu berbahagia, jauh dari stres dan tekanan, serta selalu mengonsumsi makanan dan minuman yang telah dicuci atau yang telah dimasak dengan benar.

Dan apabila memelihara kucing di rumah, ada baiknya juga memberi makanan serta minuman yang telah dimasak. Jangan biarkan kucing berburu tikus atau burung liar. Kesehatan dan kebersihan kucing harus selalu dijaga. Usahakan ada tempat khusus bagi kucing, yaitu kotak berisi pasir kering untuk membuang kotoran dan air kencingnya. Setiap dua hari sekali tempat tersebut diganti atau dibuang, tetapi sebelumnya harus disiram dengan air panas atau dibersihkan dengan disinfektan dengan tujuan membunuh telur toksoplasma.

Selain itu, hal yang sangat penting diingat adalah tidak semua kucing berpotensi menularkan toksoplasma. Hanya kucing atau hewan lain yang menderita toksoplasma yang menjadi sumber penyakit. Bergaul, memelihara, dan memiliki kucing yang sehat tidak akan menyebabkan sakit dan kemandulan.

Nani, Pemerhati Masalah Kesehatan