Sudah terbukti bahwa serentetan penyakit serius, bisa disebabkan karena kuman yang sudah membusuk dalam gigi lalu menyebabkan infeksi pada jaringan gusi hingga masuk ke dalam aliran darah. Kondisi itu dapat mengakibatkan peradangan pada bagian tubuh lain seperti pada otot jantung, ginjal, sendi, sakit kepala yang berkepanjangan, mata dan organ tubuh lainnya. Perjalanan kuman tersebut dikenal dengan teori focal infection.
Budaya pergi ke dokter gigi tampaknya belum menjangkau seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Budaya ini baru ada pada masyarakat menengah ke atas, terutama kalangan ekspatriat. Kebanyakan orang baru datang ke dokter bila sudah ada keluhan.
Dokter gigi Esther Handayani yang berpraktik di Semanggi Specialist Clinic yang berlokasi di The Plaza Semanggi Lantai 7 Kawasan Bisnis Granadha Jl Jenderal Sudirman Kav 50 Jakarta mengatakan, hidup sehat dan murah, serta membuat hidup lebih berharga bisa dimulai dari kebersihan gigi dan mulut, yaitu dengan cara menggosok gigi.
Contoh kasus, seorang ibu mulutnya sudah mencong ke kiri pergi ke beberapa dokter dan dinyatakan sehat. Selanjutnya, orang itu pergi ke Singapura untuk memeriksakan diri di rumah sakit. Dokter yang memeriksa kemudian menyarankan agar ia pergi ke dokter gigi. Rupanya, mulut mencongnya disebabkan karena ada kista di gigi yang disebabkan oleh peradangan akibat kuman dari gigi berlubang (karies).
Bila ingin mengakhiri malam dengan indah dan sehat, apa pun alasannya, betapa pun sibuknya Anda, dokter ini menganjurkan kita untuk menggosok gigi terutama pada malam hari demi kesehatan kita. Sebab pada malam hari kuman- kuman di dalam mulut berkembang pesat dua kali lipat dibanding siang hari.
Karang Gigi
Saat tidur, di mana mulut tidak mengadakan aktivitas seperti makan, minum, atau mengobrol, air liur yang berfungsi sebagai antiseptik alami akan berkurang, maka kemampuan saliva untuk menetralisir kuman-kuman dalam mulut juga berkurang. Karena berapa pun banyaknya kuman dalam mulut, bila kondisi mulut bersih dapat dipastikan bahwa tidak akan terjadi karies atau peradangan pada gusi akibat adanya karang gigi yang terjadi, karena plak yang tidak dibersihkan.
Proses terjadinya karies diawali dengan adanya sisa makanan (debris) yang dibiarkan sehingga terjadi pembusukan. Dengan hadirnya kuman lactobacilus acidopilus yang mengubah sisa makanan menjadi asam, kuman ini bisa menggerogoti gigi dan menyebabkan gigi berlubang. Bila sudah ada karies tapi tidak juga diobati, kuman akan menembus ke tulang gigi dan pada akhirnya akan mengganggu syaraf gigi.
Terganggunya syaraf gigi ditandai dengan rasa ngilu dan sakit sampai di kepala. Orang biasanya menggunakan minyak angin yang diteteskan atau tablet sakit kepala yang ditumbuk dan dimasukkan ke lubang gigi.
Rasa sakitnya memang hilang, namun hanya sementara tapi tidak mengobati. Kalau masih saja dibiarkan, maka gigi akan mati dan membusuk. Bakteri lainnya adalah Streptococcus mutans.
Untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut, dokter yang bergaya modis ini memberikan beberapa tips, yakni menyikat gigi dengan pasta gigi yang mengandung fluoride pada pagi dan malam hari, menjauhi camilan setelah menyikat gigi pada malam hari, serta mengurangi makanan manis dan lengket.
Selain itu juga sangat dianjurkan agar banyak mengkonsumsi buah dan sayur karena makanan berserat bisa menjadi pembersih alami (self cleansing) pada gigi, membiasakan berkumur-kumur setelah makan sesuatu, berkumur dengan anti septik setelah menggosok gigi dimana hal ini baik bila digunakan secara tepat, menggunakan dentalflos supaya sisa makanan yang tersangkut di interdental dapat keluar, dan memeriksakan gigi ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali.
Tindakan lain yang dapat dilakukan sendiri di rumah adalah dengan menggunakan alat water pick yang disemprotkan ke seluruh permukaan di setiap gigi untuk membersihkan gigi dari sisa-sisa makanan dan plak yg menempel pada gigi. Water pick biasanya dapat dibeli di apotek atau toko alat kesehatan.
Sementara itu, masalah sulitnya menggosok geraham terakhir dapat diatasi dengan menggunakan kepala sikat gigi yang kecil berukuran 1,5 cm bagi anak-anak dan ukuran 2,5cm untuk orang dewasa. Selain itu pilihlah gagang sikat gigi yang tidak licin supaya antislip untuk menghindari kesodok yang bisa menyebabkan sariawan pada gusi serta pilihlah sikat gigi yang baik, berbulu halus dengan lebar kepala sikat yang bisa menjangkau hinggga seluruh permukaan gigi dan gusi.
Sikat gigi sebaiknya diganti setiap 2 sampai 3 bulan pemakaian ketika bulu-bulu sikat gigi sudah mekar. Sikat gigi juga harus dijaga selalu kering agar tidak berlumut dan berjamur. Untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut, tindakan yang dapat dilakukan dokter mencakup, pemeriksaan per regio atau per bagian seluruh permukaan gigi, membersihkan gigi dari berbagai plak dan stain akibat rokok, teh, atau kopi, serta debris dengan alat air flow sandblasting, tanpa menimbulkan rasa sakit, menambal gigi bila terdapat karies, bila ada karang gigi harus dibersihkan dengan scaller, yaitu alat yang berfungsi untuk merontokan karang gigi dengan getaran elektro magnetik, serta mengolesi seluruh permukaan gigi dengan fluoride yang berfungsi melindungi gigi dari karies apabila kondisi gigi sudah terbebas dari masalah. [JHN/M-15]
KOMENTAR