Setelah genap dua tahun hidup dipenjara, Mang Ohim nampak ceria ketika meninggalkan Lembaga Pemasyarakatan walau tanpa ada satupun keluarganya yang menjemput.
Setibanya di rumah suasana nampak sepi, padahal sepanjang perjalanan dia sudah membayangkan akan serunya pertempuran di ranjang dengan sang istri yang sudah dua tahun tidak pernah disentuhnya.
Mungkin anak dan istrinya sedang ke sawah atau ke ladang pikir Mang Ohim. Dan sambil menunggu kedatangan mereka Mang Ohim berjalan mengitari rumah hingga langkahnya berhenti di kandang kambing di belakang rumahnya.
Lama menatap kambing betina yang sudah cukup besar dan mulus serta gejolak birahinya yang sudah tidak tertahankan lagi maka?..gudubag gedebug diembatnya tuh kambing. Nekat juga nih Mang Ohim.
Singkat cerita, tak lama kemudian tuh kambing jadi bunting tua, mau ngelahirin tinggal hitungan hari.
Ada sedikit kecemasan dipikiran Mang Ohim, khawatir anak kambing yang bakal lahir merupakan blasteran Kambing-Manusia alias Kamsia.
Akhirnya siang malam Mang Ohim tidak pernah jauh dari kandang kambing. Dan pada suatu siang, saat Mang Ohim sendirian rupanya tuh kambing mulai ngeden-ngeden mo ngelahirin.
Sambil diliputi rasa cemas Mang Ohim memperhatikan terus proses kelahiran tuh kambing. Pertama keluar kepala sedikit demi sedikit ? dan ternyata utuh kepala kambing, Mang Ohim agak lega dikit, kemudian nampak kaki depan ?. kaki kambing juga. Badannya ?? ? badan kambing juga.
Yang terahir agak bikin was-was Mang Ohim, jangan-jangan kaki belakangnya yang mirip manusia, dan ternyata ? kaki kambing juga. Mang Ohim senangnya bukan main, ?lega aku..? ujarnya sambil meninggalkan kandang kambing. Tapi baru beberapa langkah tiba-tiba anak kambing teriak ?Ayaaaah?.?
KOMENTAR