kenariAnda pernah mengonsumsi kenari dalam kue atau roti? Jangan khawatir kena penyakit. Mengonsumi kenari, ternyata ada manfaatnya untuk mencegah timbulnya kanker dan menurunkan risiko terjadinya tumor.

Kenari diketahui mengandung phytosterol, serta asam lemak tak jenuh omega-3 dan omega-6 yang umumnya ada dalam sumber-sumber protein.

“Kandungan phytosterol yang terdapat pada biji-bijian bermanfaat menghambat penyerapan kolesterol sehingga dapat menurunkan penyerapan kolesterol total. Biji-bijian dan minyak nabati adalah sumber utama phytosterol, jadi kenari juga salah satunya,” ujar Developer Pedagang Besar Farmasi, Rina Susanti kepada SP di Jakarta, Kamis (23/4).

Kue yang dibuat dari kacang kenari, baik untuk mencegah penyakit kanker.

Kue yang dibuat dari kacang kenari, baik untuk mencegah penyakit kanker.

Phytosterol merupakan salah satu jenis fito-kimia di mana senyawa antimikroba fito-kimia dinyatakan dapat menghambat pertumbuhan bakteri penyebab penyakit. Selain itu, juga dapat menurunkan kolesterol secara efektif, fito-komia juga dapat menurunkan tekanan darah, kadar glukosa, serta menghambat peradangan.

Fito-kimia juga mempunyai efek biologi sebagai antioksidan yang efektif dalam menghambat pertumbuhan kanker, menurunkan kolesterol dalam darah, bersifat antibiotik, menurunkan kadar glukosa darah, dan meningkatkan kekebalan tubuh.

Makanan yang mengandung antioksidan sangat baik dikonsumsi pada masa relaktan atau masa pemulihan, yakni bagi para penderita kanker yang tengah menjalani kemoterapi. Sebab, dampak terpapar bahan radioaktif atau radikal bebas yang bukan hanya bermanfaat membunuh sel-sel kanker, tetapi juga sel-sel yang diperlukan tubuh, sehingga kelebihan radikal bebas ini harus dinetralkan.

Kandungan serupa yang terdapat pada kenari juga dijumpai pada biji almond.

“Pada dasarnya, sebagian besar bij-bijian mengandung phytosterol, kemudian sayur-sayuran dan sebagian buah-buahan. Bagi orang yang suka mengonsumsi biji-bijian, sayur-sayuran, dan buah-buahan setiap hari hingga 1,5 gram fito-kimia, kemungkinan besar kekebalan tubuhnya terhadap kanker jauh lebih baik daripada yang tidak mengonsumsinya,” papar Rina.

Hasil Riset

Hasil sebuah studi yang disajikan Selasa (21/4) pada Pertemuan Tahunan Ke-100 2009 Asosia untuk Riset Kanker Amerika menyatakan, mengonsumsi kenari diduga memberi tubuh asam lemak esensial omega-3, antioksidan, dan phytosterol, yakni zat yang mengurangi risiko kanker payudara. Phytosterol (yang juga disebut plant sterol) merupakan sekelompok alkohol steroid, yaitu phytochemical alamiah yang terdapat pada tanaman.

Phytosterol berbentuk bubuk putih dengan aroma khas yang tak menyengat tidak larut di dalam air dan larut di dalam alkohol. Zat tersebut memiliki banyak manfaat, misalnya sebagai bahan tambahan makanan guna menurunkan kadar kolesterol, serta pada obat dan kosmetik.

Elaine Hardman, pembantu profesor di bidang obat di Marshall University School of Medicine mengatakan, meskipun studinya dilakukan pada hewan laboratorium dan bukan manusia, orang mesti memperhatikan saran agar makan lebih banyak kenari. “Kenari lebih baik daripada kue, buah segar, atau keripik kentang ketika Anda memerlukan kudapan,” saran Hardman.

Hardman dan rekannya mengkaji tikus yang diberi makan makanan yang mereka perkirakan sama dengan porsi manusia, dua ons kenari per hari. Satu kelompok terpisah tikus diberi makanan yang dipantau.

Pemeriksaan standar memperlihatkan konsumsi kenari secara mencolok menurunkan peristiwa tumor payudara, jumlah kelenjar tumor, dan ukuran tumor. “Tikus laboratorium ini secara khusus memiliki 100 persen peristiwa tumor dalam lima bulan konsumsi kenari menghambat perkembangan tumor itu sampai setidaknya tiga pekan,” kata Hardman.

Analisis molekuler memperlihatkan peningkatan konsumsi asam lemak omega-3 memberi sumbangan pada penurunan peristiwa tumor, tetapi beberapa bagian lain kenari juga memberi sumbangan. “Dengan campur tangan makanan, Anda menyaksikan banyak mekanisme ketika berurusan dengan seluruh makanan,” kata Hardman lagi. [DDS/Ant/M-15]