Al-Qur’an secara hafiah berarti “bacaan sempurna”, merupakan suatu nama pilihan Allah yang sungguh tepat, karena tiada suatu bacaanpun sejak manusia mengenal tulis-baca yang dapat menandingi Al-Qur’an Al-Karim. Tiada bacaan semacam Al-Qur’an yang dibaca oleh ratusan juta orang yang tidak mengerti artinya atau tidak dapat menulis dengan aksarnya. Bahkan ia dihafal huruf demi huruf oleh orang dewasa, remaja dan anak-anak.

Tiada bacaan seperti Al-Qur’an yang diatur tata-cara membacanya, mana yang dipendekan, dipanjangkan, dipertebal, atau diperhalus uapanya, dimana tempat yang terlarang atau boleh atau harus memulai dan berhenti, bahkan diatur pula lagu dan iramanya sampai kepada etika membacanya.

Tiada bacaan seperti Al-Qur’an yang dipelajari bukan hanya susunan redaksi dan pemilihan kosakatanya, tetapi juga kandunganya yang tersurat, tersirat bahkan sampai kepada pesan yang ditimbulkanya. Semua dituangakan dalam jutaan jilid buku, generasi demi generasi kemudian apa yang dituangkanya dari sumber yang tidak pernah kering itu, berbeda sesuai dengan perbedaan kemampuan dan kecendrungan mereka. Semua itu bisa dibenarkan sepanjang penafsiran tersebut berdasarkan berdasarkan kaidah-kaidah yang disepakati. Al-Qur’an layaknya sebuah permata yang memancarkan cahaya berbeda-beda sesuai sudut pandang masing-masing.

Tiada bacaan sebanyak kosa-kata Al-Qur’an, yang seimbang jumlah kata-katanya, baik antara kata dan pandananya, maupun kata dengan lawan kata dan dampaknya. contohnya adalah seperti kata hayat (hidup), yang terulang sebanyak antonimny: maut (kematian), masing-masing 145 kali. Kata yaum (hari) terulang sebanyak 365 kali (sebanyak hari dalam setahun).

Tiada Bacaan seperti Al-Qur’an yang dijanjikan oleh Allah bahwa siapa yang membacanya, apalagi menghafal (walaupun tidak faham) dan memahami serta mengamalkanya, akan mendapat pahala. Berikut ini ada beberapa ayatdan Hadits Nabi SAW yang menegaskan tentang pahala dan keutamaan ornag yang membaca Al-Qur’an dan misinya.

Keutamaan Membaca Al-Qur’an

Orang yang sedang membaca Al-Qur;an berarti ia sedang berkomunikasi dengan Allah (Hadits), Karena itu dimuliakan Allah dan diberi pahal berlipat ganda. Allah Berfirman :

“Sesungguhnya orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebagaian dari rizki yang kami anugerahkan kepada meraka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharap perniagaan yang tidak rugi agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambahkan kepada mereka dari karunia-Nya. Sesunguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.” (QS. Fathir:29-30)

Ayat di atas mengidikasikan bahwa orang yang selalu membaca Al-Qur’an (baik dengan hafalan maupun melihat) dan mendirikan shalat dan menafkahkan hartanya, sedangkan dia benar-benar hanya mengaharap perniagaan dari Allah yang tidak akan rugi, maka Allah akan menyepurnakan pahala mereka dan menambahkan karunia kepada mereka.

Rasulullah SAW bersabda : Barangasiapa membaca satu huruf saja dari kitabullah (Al-Qur’an), maka baginya satu kebajikan. satu kebajikan itu sebanding dengan sepuluh kebajikan. Aku tidak mengatakan Alif Lamim itu satu huruf, tapi alif itu satu huruf Lamim satu huruf, mim satu huruf”. (H.R> Tirmidzi)

Dari hadis tersebut dapat dipahami bahwa membaca Al-Qur’an, walaupun tidak memahami tetap mendapat pahala. Keutamaan yang lain adalah dari segi kelipatan pahala bagi orang yang membacanya dan mendengarkannya.

Misi la-Qur’an

Kini mari kita memperhatikan surat yang berjumlah 114 surat dari Al-Fatihah sampai An-Naas. Disana kita bisa melihat nama-nama seperti Al-Baqarah, Ali-Imran, An-Nisa, Al-Maa’idah, Al-An’aam, Al-A’raaf, Al-Anfaal, At-Taubah, Yuunus, Hud, Yuusuf, Ar’Ra’d, Ibrahim Al-hijr dst. Dari nama-nama tersebut diatas kita dapat dapat mengambil kesimpulan betapa luasnya apa yang diinginkan si penulis. Ia ingin menjelaskan urusan metafisika (Ar-Ra’d, Al-jin), Ia ingin menerangkan maslah-maslah sosial(An-Nisaa, At-Tholaaq), ekonomi (Al-Muthaffiffiin), negara (Al-Balaad), Humanisme (Al-Insaan), Ilmu pengetahuan (Al-‘alaq), seni(Ar-Rahmaan) , antropologi dan arkeolog (Al-Kahfi), dan Ia jugaingin meperkenalkan soal-soal, bahkan yang belum dipahami oleh manusia. ini hanya contoh dari sebagian kecil saja dari yang kita reka-reka mengenai apa misi yang ingin disampaikan oleh Al-Qur’an.

Walhasil, Al-Qur’an mempunyai keutamaan yang teramat luas untuk dieksplorasi manusia dan jin yang masih berproses menuju kepada kesempurnaan hidup, baik secara individu maupun kelompok.

Wallahu A’lam