Keutamaan Tasbih, Tahmid, Tahlil & Takbir
oleh : Ary Prijantono

ManajemenQolbu: Berikut ini semoga bisa menjadi amalan yang rutin bagi kita semua. Memang sangat ringan di lidah, tapi betul-betul sangat berat di timbangan amalnya. Harapan kitatentunya bisa meringankan atau bahkan menghapuskan segala dosa dan kesalahan yangselama ini kita perbuat, baik dengan sengaja maupun tidak, baik di rumah tangga, dilingkungan tetangga, di lingkungan keluarga, maupun di lingkungan pekerjaan.

Mari perlahan-lahan kita jadikan berdzikir sebagai kebiasaan sehari-hari kita, terutama pada saat-saat kita senggang, entah di atas sepeda motor, di dalam mobil, sambil nonton tv, saat di depan computer, saat duduk-duduk santai, dan sebagainya. Yakinlah bahwa amalan yang ringan ini sama sekali tidak akan membuat kita menyesal, dan justru kita akan menyesal bila sepanjang hidup kita tidak kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk berdzikir.

Dalam Kitab DURROTUN NASHIHIN karya Utsman bin Hasan bin Ahmad Asy Syakir Al Khaubawiyyi, seorang ulama besar abad XIII Hijriyah, bab 44 tentang Dzikir dan Tauhid, disebutkan sebuah hadits Nabi Muhammad SAW yang artinya :Pada malam Mi’raj, aku melihat laut yang kedalamannya hanyalah Alloh SWT yang tahu,di tepinya ada malaikat yang memiliki tujuh-puluh ribu sayap. Apabila ada seorang membaca SUBHAANAL-LOOH maka dia (sang malaikat tsb) bergerak, dan apabila seorang membaca AL-HAMDU LIL-LAAH dia membentangkan semua sayapnya. Kemudian bila dibacakanLAA ILAAHA ILLAL-LOOH dia terbang, dan bila dibacakan ALLOOHU AKBAR dia menceburkan diri ke dalam laut.

Kemudian bila dibacakan LAA HAULA WA LAA QUWWATA ILLA BIL-LAAH, dia keluar dari laut dan mengkibas-kibaskan sayapnya sehingga memercikkan air yang banyak, dan Alloh SWT menciptakan dari setiap percikan air itu menjadi malaikat yang (sejak saat itu pula) bertasbih, bertahlil dan beristighfar (memohonkan ampunan) bagi setiap orang yang membacanya sampai hari kiamat.

Betapa besar Rohmah dan Karunia Alloh SWT kepada kita. Amalan yang sedemikian ringannya (hanya mengucapkan Subhaanal-Looh wal-hamdu lil-Laah wa laa ilaaha illal-Loohu wal-Loohu Akbar wa laa haula wa laa quwwata illa bil-Laah) Dia balas dengan kebaikan yang demikian dahsyatnya. Bayangkan berapa juta malaikat yang memohonkan ampun untuk kita sampai hari kiamat nanti hanya dari satu ucapan itu… dan bayangkan jika kita mengucapkannya berulang-ulang kali, puluhan kali, ratusan kali atau ribuan kali, dalam satu kali 24 jam saja. Lepas dari berapa jumlah yang kita ucapkan ataupun betapa ringan lidah kita melakukannya, memang sudah sepantasnya dan seharusnya kita mengucapkannya sebagai kebutuhan kita, lebih dari kebutuhan kita terhadap makan-minum dan kebutuhan duniawi lainnya.

Dengan mengucapkan Subhaanal-Looh berarti kita mengakui hanya Alloh Yang Maha Suci, dan diri kita adalah hamba yang Kotor dan penuh dosa, dan semoga Alloh berkenan untuk membersihkan diri kita. Al-hamdu lil-Laah berarti kita bersyukur atas segala nikmat yang Dia berikan. Laa ilaaha illal-Looh berarti kita mengakui ke-Esa-an Alloh, bahwa tidak ada yang pantas disembah selain Alloh, tidak ada tempat mengabdi selain Alloh, tidak ada tempat condongnya hati selain kepada Alloh, dan tidak ada yang pantas di-nomorsatu-kan dalam segala urusan kecuali Alloh. Allohu Akbar, berarti kita mengakui ke-Maha Besar-an Alloh, hanya Alloh yang pantas untuk “sombong”, kita semua sangat sangat sangat bagi Alloh, kita tidak pantas untuk merasa lebih baik sedikitpun dari orang lain karena itu adalah bagian dari kesombongan (takabur) yang merupakan pakaian Alloh. Laa haula wa laa quwwata illa bil-Laah, berarti kita pasrah, bahwa kita tidak mampu berbuat apapun dan sekecil apapun tanpa kekuatan dari Alloh,kita tidak mampu merintangi segala bencana tanpa seijin Alloh, kita tidak mampumencegah segala peristiwa tanpa seijin-Nya. Kita benar-benar pasrah kepada Alloh,terserah Dia akan berkehendak apapun atas diri kita, kita mutlak dan wajib untuk menerimanya dengan lapang hati.