ANDA pernah masuk ke rumah makan warung tegal alias Warteg? Di atas etalase makanan mereka, Anda akan menemukan sebuah kantong plastik berisi air putih bewarna bening. Kanon dengan air putih tergantung itu membuat lalat-lalat alergi untuk hinggap diatas makanan yang tersaji. Tidak bisa dimungkiri, banyak orang merasa jijik bila harus berhubungan dengan lalat. Pasalnya, binatang kicit ini sering bercokol di tempat-tempat kotor dan berbau busuk macam bak sampah, WC tak terawat, dan onggokan kotoran ternak. Karena itulah serangga satu ini menjadi media penularan beberapa penyakit, antara lain tifus, kolera, dan desentri.

Segala upaya dipakai untuk menjauhkan mereka dari lingkungan hidup kita, bahkan hingga upaya pemberantasan. Ada yang mengibas-kibaskan tangan ala dirigen orkestra, melengkapi diri dengan pemukul serangga berbentuk raket, atau berlagak sok romantis dengan menyalakan lilin. Namun sering kali upaya itu tidak maksimal hasilnya.

Kalau dengan cara membasmi menggunakan bahan antiserangga, tentu risikonya akan besar. Hidangan di rumah, makanan camilan, atau penganan jajanan di warung akan meracuni yang mengkonsumsinya bila terkena cipratan bahan itu. Sementara dengan menggunakan lilin akan repot bila setiap saat padam dihembus angin.

Ternyata ada cara lain yang murah dan aman untuk menghalau lalat dari makanan yang tersaji tanpa penutup.Yakni, dengan menggantungkan air bening dalam kantung plastik transparan sekitar 15 cm di atas makanan. Cara ini umumnya dipakai pedagang kecil makanan siap saji, seperti warung nasi padang. Hasilnya ternyata lumayan baik. Lalat tak ada yang berani mendekat. Mengapa sampai lalat takut, sampai saat ini belum ada yang bisa menjawabnya. (Annanova/E-5)