Suatu hari Joko mengeluh sakit kepada Budi. Joko mengatakan kalau
sikutnya sakit. Budi menyarankan untuk pergi ke komputer dokter yang
ada di toko obat. Komputer dokter tersebut bisa mendiagnosa penyakit
lebih cepat dari dokter dan lebih murah dari dokter biasa.

“Cukup masukkan sampel urine dan komputer akan mendiagnosa masalahmu
lalu mengatakan padamu apa yang harus kamu lakukan. Biayanya cuman Rp.
10.000,- kok.”

Joko berpikir tak ada salahnya dicoba, jadi dia mengisi botol kecil
dengan sampel urine-nya dan pergi ke toko obat. Melihat ada komputer
yang dimaksud, Joko menuangkan urine-nya dan memasukkan Rp. 10.000,-.

Komputer langsung mengeluarkan suara-suara aneh dan berkedap-kedip
disana-sini. Setelah muncul bunyi BEEP, keluarlah kertas kecil hasil
print yang menganalisa penyakit Joko, tertulis : “Penyakit di sikutmu
karena kebanyakan main tennis. Bilaslah sikutmu dengan air hangat.
Jangan mengangkat beban yang terlalu berat. Semoga membaik dalam dua
minggu.”

Malamnya, Joko yang masih terkesima dengan kecanggihan teknologi
komputer dokter saat ini berpikir bahwa dunia kedokteran benar-benar
mengubah zaman. Joko lalu berpikir apakah komputer itu bisa ditipu.
Lalu Joko membuat campuran dari air keran di rumahnya ditambah urine
dari anjingnya, istrinya dan anak perempuannya. Lalu di atasnya, Joko
menambah sperma dengan masturbasi. Lalu Joko kembali ke toko obat,
mencari komputer dokter, menuangkan campuran itu dan memasukkan Rp.
10.000,-. Komputer mengeluarkan suara-suara aneh dan berkedap-kedip,
lalu mengeluarkan print-out:

“Air keran di rumahmu terlalu dingin. Cobalah beli pemanas air.
Anjingmu cacingan. Beri dia vitamin. Anakmu pakai kokain. Masukkan dia
ke klinik rehabilitasi. Istrimu hamil lagi, bayi kembar perempuan.
Bukan dari hubungan denganmu. Cari pengacara. Dan kalau kamu tidak
berhenti masturbasi, sikutmu tidak akan sembuh.