Suatu hari, Nasruddin pergi berjalan-jalan ke Kota Quniyah. Di sebuah toko penjual makanan, ia masuk dan segera mengambil halwa (sejenis manisan). Tanpa berkata apa pun, ia mencicipi makanan itu sepotong demi sepotong. Tentu saja, perbuatannya itu membuat heran pemilik toko.

”Beraninya kamu memakan harta orang lain tanpa izin pemiliknya,” hardik sang pemilik toko.

Meski mendapat teguran, Nasruddin tak menggubrisnya. Ia pun tetap asik menikmati manisan tersebut. Menyaksikan hal itu, sang pemilik pun geram dan segera mengambil tongkat lalu memukulkannya ke Nasruddin Hoja. Anehnya, hal itu pun tak menghentikan Nasruddin menikmati halwa tersebut. Setelah merasa kenyang, aksi makan itu berakhir dengan sendirinya dan Nasruddin pun berkata, ”Semoga Allah memberkahi penduduk Qauniyah ini, yang suka menyuguhi halwa kepada tamunya, tetapi juga memukulnya.”