Pada suatu hari, ada tiga orang antri untuk masuk ke surga. Tampaknya hari itu sedang lagi rame ramenya orang mengantri, seperti orang mengantri karcis bioskop aja (apalagi ngantri nonton Mission Imposibble). Saking ramenya, sang malaikat terpaksa berkata kepada orang banyak bahwa ia hanya memperbolehkan satu orang yang mengalami kematian yang sangat mengenaskan!

mulailah orang yg pertama memulai ceritanya:
“Begini… saya mencurigai istri saya ada main dengan lelaki lain, saya putuskan untuk pulang lebih awal hari itu ke apartemen saya yg ada di lantai 25 dan seperti yang saya duga, tampaknya ada yang tidak beres saat itu. mulailah saya berkeliling mencari si hidung belang. Akhirnya saya temukan sang hidung belang sedang bergelantungan di balkoni saya. saya marah dan memukul jari jari sang hidung belang. Saya ambil palu dan pukulkan ke tangan dia, akhirnya dia jatuh. ternyata dia bernasib baik, dia jatuh di rerumputan yang lebat dan selamat. Saya tidak tahan lagi, saya ambil lemari es dan lempar barang itu tepat di atas badan si hidung belang. sesudah itu saya terkena serangan jantung dan mati”. “emm.. hari yang sial rupanya..” angguk si malaikat dan mengijinakn orang itu masuk.

Orang kedua pun siap dengan ceritanya:
“Hari ini hari yg sangat aneh buat saya… saya tinggal di lantai 26 dan latihan pagi tiap harinya. nah, hari itu , entah gimana, saya terpeleset dan terjatuh dari apartemen saya. Tapi syukurlah, saya berhasil menggengam di balkoni yg lantai 25. untunglah selamat, tiba tiba ada seseorang muncul dan saya pikir saya akan diselamatkan , tetapi ini orang malah memukuli jari jari saya dan parahnya lagi dia mengambil palu dan menghancurkan jari jari saya.. kontan saya tidak tahan dan jatuh. Untungnya saya masih selamat karena saya jatuh di rerumputan lebat.. belon saya sempat mengambil nafas, ada benda putih besar melayang di atas saya dan .. emm.. saya tiba tiba ada disini… begitulah…
“mati yang mengenaskan… oke.. kamu boleh masuk” kata si malaikat
berlanjut ke orang ketiga.. si malaikat pun bertanya kepadanya, “apakah kematianmu cukup mengenaskan ? ”

orang ketiga memulai ceritanya : “begini, bayangkan ini, saya meringkuk…kedinginan… di lemari es… dan telanjang … dan … ”