Menurut drg Benny, cara mencegah gigi berlubang pada periode gigi-geligi bercampur/permanen adalah sebagai berikut.
Pada periode transisi, kadang kala anak-anak sering masih malas membersihkan gigi. Karena itu, peran pengasuh (orang tua, dan lain-lain.) sangat penting untuk memberi contoh dan pengawasan. Gigi permanen yang baru tumbuh masih sangat rentan dan berisiko tinggi untuk berlubang. Jika gigi permanen rusak, selamanya akan rusak karena tidak ada lagi gigi pengganti.
p Kebersihan gigi perlu dijaga dan diintensifkan. Jika memang ada indikasi jangan segan-segan menggunakan fissure sealant (zat untuk menutup permukaan gigi). Fissure sealant sangat penting pada usia-usia itu untuk mengurangi risiko gigi berlubang, terutama pada gigi-geligi permanen yang baru tumbuh. Indikasinya adalah pada anak yang belum bisa menjaga kebersihan gigi secara baik, dan banyak lubang gigi pada gigi-geligi susunya.
p Bukan hanya sikat gigi yang baik dan cocok yang perlu diperhatikan, melainkan jangan ragu-ragu mempergunakan dental floss dan mouth rinse.
p Rajin-rajinlah berkonsultasikan dengan dokter gigi, meskipun keadaan gigi tidak sedang sakit.
American Association of Orthodontist (AAO) dan British Orthodontic Society (BOS) merekomendasikan bahwa anak berumur minimal tujuh tahun harus dibawa ke dokter gigi/spesialis orthodonti untuk dimonitor apabila diperlukan perawatan.
p Untuk mencapai “kondisi susunan gigi-geligi ideal”, perawatan orthodonti sangat dianjurkan, yaitu dilakukan pada usia pertumbuhan dan perkembangan.
Pada usia 10-15 tahun akan terjadi puncak pertumbuhan badan, ketika perawatan orthodonti pada usia itu dianggap lebih optimal. Namun, kelainan-kelainan seperti gigi tonggos (bisa terjadi benturan), dan gigi cakil/ nyame (menghambat pertumbuhan) dianjurkan untuk dirawat lebih dini.
drg Benny M Soegiharto
KOMENTAR