Suatu ketika seorang transmigran asal Pulau Jawa (Gunung Kidul Jogjakarta) harus ditempatkan di daerah Indonesia Timur tepatnya di Kabupaten Polewali Mamasa (kalo ga salah sekarang masuk dalam prop.Sulawesi Barat).
Untuk mencapai daerah tersebut transmigran ini harus melalui route Jogja-Surabaya- Makkasar (melalui jalur laut) dan selanjutnya (melalui jalur darat dengan menggunakan bus) menuju ke Kab.Polewali Mamasa (biasa disingkat POLMAS). Ketika turun di pelabuhan Makkasar, transmigran ini kemudian berinisiatif untuk langsung melanjutkan perjalanannya. Akhirnya dia segera menuju ke terminal bus untuk mencari bus ke tujuan dan ia memilih menunggu di halte bus yang berada di luar teminal dengan anggapan bahwa di luar lebih banyak bus.
Diluar ternyata banyak sekali bus yang lalu lalang keberbagai jurusan. Setiap kali ada bus yang bertuliskan jurusan polewali mamasa si kondektur bus mengucapkan kata-kata “POLMAS….POLMAS”..sehingga si trsansmigran ini mengurungkan niatnya untuk menyetop bus tersebut. Hingga larut malam, si transmigran ni masih tetap saja berada di halte bus untuk menantikan datangnya bus yang akan membawanya ke daerah tujuan Polewali Mamasa. Sampai akhirnya dia memberanikan diri bertanya kepada penjual yang ada disitu :
Transmigran : Bus ke Polewali Mamasa datang jam berapa yaaaa..??
Penjual : Oh ..kan sudah banyak yang lewat dari tadi, kenapa bapak tidak menyetopnya..??
Transmigran : Ahh..masa…siii “wong” setiap kali saya stop, kok kernet bus itu selalu teriak “POLMAS..POLMAS” jadi saya nggak jadi naik…
Penjual : Ooowwww….pak maksudnya “POLMAS…POLMAS…” itu singkatan dari nama daerah Polewali MAmasa…jadi bukan karena busnya yang sudah penuh…???
Transmigran : ????….yaaaa dasar wong edan bikn singkatan kok seenaknya…..saya kan nggak mudeng…..