Dok Pembaruan

Penderita ambeien yang biasanya susah duduk, sekarang bisa lega karena bisa disembuhkan tanpa rasa sakit.

emoroid atau ambeien adalah penyakit yang sangat tidak menyenangkan bagi kehidupan seseorang. Bila sudah terkena ambeien, berbagai aktivitas manusia jadi terganggu. Jangankan untuk kegiatan pekerjaan, untuk duduk saja sudah sakit.

Lalu untuk menyembuhkannya dengan jalan operasi, namun banyak orang bilang harus kuat melawan rasa nyeri yang sangat setelah operasi. Tetapi, belakangan ada satu metode penyembuhan tanpa rasa sakit.

Gejala awal orang terkena ambeien harus mendapat perhatian yang serius. Sebab kalau hal ini disepelekan, berikutnya akan menjadi penyakit yang merepotkan. Umumnya orang terkena hemoroid itu malu untuk mengakuinya.

Tetapi harus menerima kenyataan tidak bisa duduk dan beraktivitas dengan nyaman.

Ada pun gejala tersebut bisa muncul seperti berdarah saat buang air besar, lalu timbulnya benjolan pada anus. Pada gejala awal ini menurut dr Ryanto K Sitepu SpB-KBD FlnaCs, (Spesialis Bedah & Konsultan Bedah Digestif), dari Siloam Hospitals Lippo Cikarang, bisa dilakukan pengobatan tanpa melakukan operasi.

Jadi dengan meminum obat- obatan, penyakit tersebut sudah bisa diatasi.

Metode Stepler

Pada tingkatan berikutnya, kondisi penyakit lebih berat, seperti benjolan sudah keluar dari anus, tetapi masih bisa dimasukkan kembali dan yang lebih parah, benjolan yang keluar tidak bisa dimasukkan lagi. Kalau sudah begini harus diambil tindakan operasi.

Masalah operasi inilah banyak orang yang takut melakukannya, karena rasa sakit sesudah menjalani operasi. Untuk mengatasi hal tersebut, kami melakukan pembedahan dengan metode Stepler.

“Metode ini adalah operasi yang ditemukan tahun 90-an oleh Prof Antonio Longo, lalu banyak diadopsi oleh para dokter dari dunia Barat,” ungkap Ryanto.

Cara operasinya sendiri adalah dengan menggunakan alat stepler (PPH) yang pemakaiannya sekali pakai buang. Dengan alat ini pembuluh darah pemasok pada jaringan hemoroid yang membesar diblok sehingga pasokan berkurang, lalu ada bagian mukosa di atas jaringan hemoroid yang dipotong oleh alat ini, dimana setelah itu bagian pembuluh darah yang keluar akan tertarik kembali ke dalam anus.

“Dengan operasi seperti ini, bisa dilakukan pagi, lalu sorenya pasien boleh pulang. Kalau metode konvensional, orang bisa seminggu menginap di rumah sakit,” jelasnya.

Lalu apa keunggulan metode operasi ini dibandingkan dengan operasi konvensional. Dijelaskan, dalam operasi konvensional, jaringan hemoroid tersebut akan dibuang. Sedangkan dalam operasi stepler, jaringan ter- sebut tidak dibuang.

“Karena tidak ada jaringan hemoroid yang dibuang, otomatis pasien pasca operasi tidak merasakan nyeri. Hal berikutnya adalah kemungkinan terjadinya skar atau bekas luka yang biasa terjadi pada operasi konvensional bisa dihindari. Bekas luka ini pada bagian anus akan mengganggu daya elastisitasnya,” tutur Ryanto.

Keunggulan lain dari operasi Stepler adalah angka kambuhannya bisa mencapai nol persen. Jadi jarang terjadi pasien yang mengalami sakit kembali setelah dioperasi. Umumnya mereka bisa merasakan kembali rasa percaya diri.

Dari segi harga, operasi ini memang terhitung lumayan. Namun demikian menurut beberapa pasien yang sudah menjalani operasi banyak hal yang rasanya tidak bisa dibandingkan dengan uang seperti tidak ada rasa nyeri, lalu bisa langsung beraktivitas seperti biasa.

Selanjutnya setelah menjalani operasi, sebaiknya orang merubah gaya hidupnya dengan yang lebih sehat, seperti banyak mengkonsumsi makanan berserat dan hindari makanan yang bisa membuat kotoran menjadi keras. Kalau kotoran keras, bisa membuat orang mengejan kuat saat buang air, sehingga terjadilah ambeien.

Hal lain yang sering tidak disadari adalah berlama-lama duduk atau jongkok di WC. Banyak orang bila ke WC selalu membawa buku atau koran, bahkan ada yang sambil merokok. Ini bisa menghabiskan waktu sampai setengah jam. Cara ini menjadikan anus terus tertekan dan akhirnya terjadi ambeien.

Sebaiknya jangan membuat WC menjadi nyaman dengan menyediakan video, koran atau tempat merokok. “Di Singapura saya baca tulisan di WC yang berbunyi, kita tidak boleh buang air besar di perpustakaan, tapi WC bukanlah tempat membaca, ini sangat menarik dan mengingatkan kita untuk memilih gaya hidup sehat,” kata Ryanto santai. [ARS/M-15]