Berikut kutipan dari millis ITB75 tentang karakteristik alumni beberapa perguruan tinggi besar di Indonesia setelah mereka bekerja. Bisa benar, bisa juga salah, namanya juga pengamatan iseng-iseng, bukan penelitian.
Silakan amati di sekitar anda…!
Alumni UGM/PTS di Jawa (Tengah) :
Cenderung nrimo (termasuk soal gaji), jarang protes (walau pun nggrundel..), memiliki rasa kesetiakawanan yang tinggi, bersedia ditempatkan di mana saja dan nggak ngoyo…
Analisa : Akibat kuliah di lingkungan yang serba murah dan sederhana.
Alumni IPB :
Cenderung rajin dan pekerja keras, individual, susah bekerja dalam team, senang buat konsep dan kuat daya analitiknya. Cenderung bagus kinerja bicara’ dan ‘tulis’nya dibanding kinerja yang sesungguhnya.
Analisa : Akibat beban waktu kuliah yang terbatas dan materi kuliah yang padat, khususnya membuat laporan-laporan.
Alumni ITB :
Cenderung sangat individual, merasa yang paling hebat, jual mahal (soal gaji) dan pilih-pilih job, sulit bekerja sama.
Analisa : Akibat OSMA yang terlalu mendengung-dengungkan kehebatan perguruan tinggi dan jurusannya sendiri. Stigma bahwa masuk ITB paling sulit dibanding perguruan tinggi lain mendukung ‘kesombongan’ alumninya.
Alumni UI :
Cenderung santai, suka berdiskusi, senang membentuk forum ini-itu, lemah dalam aplikasi teknis dan senang tampil.
Analisa : Akibat beban kuliah yang tidak terlalu berat, dosennya banyak sibuk di luar, santai, senang hura-hura karena berada di kota besar.
Alumni ITS/UNAIR/UNIBRAW :
Low profile, kuat dalam hal teknis, safe, loyal (nggak susah disuruh-suruh..).
Analisa : Merasa pamornya kalah dengan PT besar lainnya, jadi cenderung nggak mau neko-neko.. Yang penting aman..
Alumni Trisakti/PTS di Jakarta :
Heran, nggak pernah habis pikir.., kenapa dirinya bisa digaji serendah itu.. Padahal penampilan dan dandanannya sehari-hari sudah mirip dan bahkan bisa menyaingi pimpinan/direktur mereka.
Analisa : Akibat kuliah di lingkungan orang kaya/tajir.
Sumber : GAPTEK (Gabungan Analisis Pengamat Teknologi dan Keilmuan) Indonesia
KOMENTAR