Pada pemilihan putri Indonesia kemarin ada sebuah
cerita yang tidak ter-expose. Cerita ini terjadi
pada saat seleksi (wawancara) antara juri dengan
peserta dari DKI yang akhirnya jadi juara.

Juri : “………Selanjutnya, tolong Anda sebutkan
tokoh idola Anda…”
Putri DKI : “Ehm… sebagai seorang yang
nasionalis, saya mengidolakan orang Indonesia…
dia adalah PANGERAN DIPONEGORO”

Begitu mantap dan meyakinkan kata-kata yang
meluncur dari putri DKI ini… juripun begitu
terkesan dan kagum padanya, seorang gadis cantik
dan muda muda seperti dia ternyata sangat
nasionalis dan bangga dengan tokoh dalam negeri.

Kemudian juri melanjutkan pertanyaan dengan
pertanyaan-pertanyaan yang ringan-ringan saja,
tentunya seputar Pangeran Diponegoro. “Kalau
begitu, Anda pasti tahu kapan Pangeran Diponegoro
meninggal kan?”

Tapi, reaksi sang putri sangat mengagetkan juri,
dengan terbata-bata dan penuh rasa kaget dia
bertanya, “APPAAA ??? MENINGGAAALLL ???…
INNALILLAAHI … ”

Tentu saja juri ikut-ikutan kaget dan kecewa
dengan reaksi putri DKI itu. Singkat cerita, tanya
jawab itu selesai sudah. Tapi, tidak demikian
dengan sang putri DKI…

Kabar mengenai meninggalnya Pangeran Diponegoro
sangat menyedihkan hatinya. Sampai di luar
ruangan, dia bergegas menemui salah seorang
peserta lainnya, dari Yogya.

Tanpa menunda waktu, putri DKI mengkonfirmasi
kebenaran berita meninggalnya sang idola, Pangeran
Diponegoro… “Mbak, maaf ya… apa benar sih
Pangeran Diponegoro sudah meninggal ???”, begitu
tanya putri DKI kepada putri Yogya.

Tentu saja pertanyaan itu menggelikan bagi putri
Yogya… tapi, bagaimanapun dijawabnya juga, “Lho,
kan sudah lama mbak… masa mbak nggak tahu
sih?”… Putri DKI langsung memotong, “Ooo, sudah
lama ya, kok saya belum pernah denger ya? Kapan
sih mbak???”

Dengan menahan geli, putri Yogya menjawab, “Yaa…
sekitar delapanbelas tigapuluh (1830) mbak… ”
Kembali putri DKI memotong, “HAAHH… DELAPANBELAS
TIGAPULUH ???, HABIS MAGHRIB DONG
!!!”………………………..