Presiden Bush – Amerika Serikat:
“Sebuah kapal yang sedang berlayar menuju kepada kebebasan telah
diserang oleh teroris.
Kita tidak akan duduk diam. Kita akan memberi pelajaran kepada mereka!
Bin Laden, anda dapat berlari tapi anda tak akan dapat sembunyi!
Kami akan menemukanmu dan menghancurkan jaringan AL Qaedamu!”

PM Tony Blair – Inggris:
“Saya telah berbicara dengan Presiden Bush, dan kami berdua telah
sepakat bahwa
tenggelamnya kapal Titanic adalah bukti-bukti tak terbantahkan bahwa
pengikut
pengikut Saddam Hussein ada dibelakang serangan itu.
Irak, nyata-nyata telah menjadi ancaman bagi dunia dan kita harus
menyelesaikannya.”

PM John Howard – Australia:
“Kami mendapatkan bukti bahwa di dalam kapal tersebut terdapat
penumpang bernama
Ahmad dan Abu Umar. Ini menunjukkan bahwa JI bertanggungjawab atas
tenggelamnya kapal itu.
Kami meminta Pemerintah Indonesia bertindak lebih tegas kepada
aktivis-aktivis JI, atau kami
sendiri yang akan menindak mereka!”

PM Ehud Olmert – Israel:
“Ini merupakan pekerjaan Hamas! Telah cukup bukti bahwa tenggelamnya
Titanic bukanlah kecelakaan,
namun merupakan serangan bunuh diri Hamas. Kami akan memblokade
Palestina!, menahan mereka!, membuang mereka!
membunuh mereka!, membuat mereka kelaparan, menghancurkan rumah-rumah
mereka dan kamp-kamp pengungsi mereka!”

PM Vajpayee – India:
“Telah ditemukan paspor Pakistan dalam sisa-sisa Titanic. Jelas bahwa
Pakistan harus membayar aksi teror tersebut dan kita
telah mengirimkan lebih banyak lagi tentara ke perbatasan.”

PM Surayud Chulanont – Thailand:
“Kapal itu sebelumnya milik keluarga Thaksin Shinawatra yang kemudian
dijual ke perusahaan Singapore. Kita akan mengambil kembali
kapal itu untuk rakyat Thailand.”

Presiden Castro – Cuba:
“Titanic adalah lambang kapitalisme. Tenggelamnya Titanic
memperlihatkan kepada dunia bahwa kapitalisme mulai hancur dan tenggelam.
Cuba akan terus setia kepada cita-cita sosialisme dan akan berjaya
bersamanya!”

Anggota DPR – Indonesia:
“Titanic? Apaan sih itu? Oh Ya, Titanic.. kita sedang mengajukan RUU
tentang Pemberantasan Titanic. Untuk itu kami akan
mengadakan studi banding ke Hawaii. Mohon masyarakat dapat memahami
pentingnya RUU ini sehingga pembahasannya memerlukan konsentrasi yang
tinggi. Untuk itu kami akan membahasnya di Bali. Agar kami dapat
bekerja lebih baik, kami akan membawa serta istri-
istri, anak, cucu, mertua, keponakan, mantu dll-dll. Tentu dengan
biaya negara. Harap maklum, gaji kami sebagai anggota DPR hanya 30
juta. Kami meminta pemerintah untuk menaikkan tunjangan rapat 400%
atau kami akan mengajukan interpelasi masalah Titanic.”

Yang sebenarnya terjadi:

Juru Radio Titanic:
“SOS..SOS.. Mohon bantuan… kapal kami menabrak gunung es…..”