Sebetulnya Restoran Raja Kuring yang terletak di Jalan Kakap Jakarta Utara itu lebih tepat disebut sebagai restoran 150 menu. Sebab memang di tempat makan yang mengambil tempat gedung tua bekas gudang peninggalan VOC itu memang menyajikan menu makanan laut chinese food, Indonesia ala Sunda sebanyak 150 pilihan menu dan 40 pilihan sajian minuman.
Untuk masakan Indonesia ala Sunda, disediakan antara lain menu gurame bakar, sup buntut serta lalapan segar dan aneka sambal termasuk sambal mangga yang sangat segar dengan irisan tipis mangga muda yang berpadu rasa dengan cabai merah. Sementara untuk masakan laut, restoran ini mengandalkan ikan bawal jepang, lobster dan udang ronggeng yang diracik dengan aneka pilihan bumbu.
Menyebut menu seafood, untuk hidangan pembuka ada banyak pilihan antara lain menu tujuh kombinasi yang terdiri dari ubur-ubur, bebek rebus atau panggang, lumpia kepiting, ayam rebus atau panggang, belut goreng, telur pitan dan udang goreng tepung. Pilihan makanan pembuka lainnya yakni lumpia udang yang isinya berupa udang segar yang dijejalkan padat ke dalam kulit lumpia yang terbuat dari kembang tahu yang tipis, kemudian digoreng garing. Juga menu tahu kipas yang berupa tahu goreng tepung yang diisi irisan jamur shitake, wortel dan jejalan udang tanpa kulit yang disantap dengan sambal merah yang diracik dengan sedikit cuka sehingga rasanya cenderung asam segar.
Sedangkan untuk menu utama, pilihan bawal jepang asam pedas, cukup menggugah selera. Sementara untuk penggemar tahu, ada banyak pilihan menu tahu di restoran ini, satu di antaranya yakni tahu udang ala Singapura. Menu udang lainnya yang layak dicoba di restoran ini adalah udang goreng havermut. Menu yang dominan rasa gurih ini cukup pas untuk dimakan bersama sesuap nasi. Ketika menggigit daging udang gorenganya, segera suap remahan havermut goreng garing yang rasanya gurih bercampur bumbu udang, crunchy dan gurih sekali.
Sementara untuk penyuka sup, sup ayam ginseng layak dicoba bila tenggorokan Anda sedang menginginkan kuah bening panas yang segar beraroma khas ginseng. Ayamnya benar-benar jauh dari lemak dan kuahnya bening sekali! Untuk pilihan minuman, ada banyak pilihan minuman ringan dan aneka jus. Jus yang disajikan sangat beragam, dari jus jeruk, tomat, belimbing hingga kedondong.
Menurut Paulus Sinatra Wijaya, pemilik restoran tersebut, menu seafood memang menjadi andalan restoran yang berdiri sejak tahun 2001 itu. Memilih menyajikan hidangan laut dan Indonesia, katanya untuk memberikan ragam pilihan bagi masyarakat sekitar yang kesusahan mencari tempat makan mengingat kawasan itu identik dengan kawasan pecinan. Tentang gedung tua itu, Paulus mengatakan bahwa pihaknya harus melakukan renovasi terlebih dulu sebelum membuka tempat itu sebagai restoran. “Bangunan ini harus kami renovasi karena nyaris hancur. Namun konstruksi, bahkan kayu-kayu yang menjadi dasar dan tiang pondasi bangunan masih seperti semula,” ucapnya. Bangunan yang masuk cagar budaya itu memang masih dipertahankan seperti aslinya. Bahkan restoran yang mampu menampung tamu hingga 1.500 orang itu, acap digunakan sebagai tempat digelarnya perhelatan pernikahan yang menginginkan suasana tempo dulu karena desain gedung tuanya. [W-10/N-5]
Trackbacks/Pingbacks