Gigi yang putih cemerlang tentu akan menambah daya tarik seseorang. Walaupun seseorang mempunyai penampilan wajah yang biasa-biasa saja, namun apabila dia mempunyai susunan gigi yang rapi dengan bentuk gigi berwarna putih cemerlang maka orang lain akan memiliki kesan yang mendalam terhadap dirinya. Demikian diutarakan oleh drg Tamara Yuanita, MS SpKG, Spesialis Konservasi Gigi dari Siloam Hospitals Surabaya, Jawa Timur.

Pada zaman modern ini, ada berbagai cara untuk mempercantik seseorang, jadi jangan berkecil hati bila penampilan gigi-gigi yang dimiliki masih kurang bahkan jauh dari sempurna. Ada dua macam penyebab gigi berubah warna, yaitu faktor dari luar tubuh dan faktor dari dalam tubuh.

Faktor dari luar tubuh biasanya akibat kebiasaan seseorang merokok atau minum minuman tertentu, seperti teh, kopi atau anggur. Jadi, sekalipun seseorang dikatakan cantik atau tampan dengan pakaian dan dandanan yang menarik, tetapi bila dia berbicara tampak gigi-giginya yang kekuning-kuningan bahkan di sela-sela giginya berwarna kehitaman akan nampak bahwa orang tersebut jorok.

Faktor dari dalam tubuh biasanya terjadi sejak lahir, karena kelainan pembentukan gigi, hal ini biasanya bersifat menyeluruh dan berkaitan dengan konsumsi obat selama si ibu mengandung. Contohnya obat tetrasiklin atau fluor yang berlebihan, sehingga mengakibatkan gigi anak mengalami fluorosis.

Ada juga gigi berubah keabu-abuan karena kematian pulpa gigi. Hal ini dapat disebabkan kuman-kuman di dalam gigi yang berlubang sehingga enamel gigi berubah warna menjadi gelap atau karena benturan atau kecelakaan yang mengenai gigi, sehingga terjadi pendarahan di dalam gigi.

Ada berbagai cara untuk memutihkan warna gigi seseorang bergantung pada derajat keparahan perubahan warna gigi tersebut. Untuk perubahan warna gigi karena merokok dapat dilakukan pemulasan dengan bahan abrasif yang dapat mengikis noda kecokelatan yang melekat pada gigi. Sedangkan, untuk kelainan warna gigi yang tidak begitu parah akibat obat tetrasiklin dapat dilakukan pemutihan dari luar gigi dengan bahan khusus yang aman bagi pemutihan gigi, yang dapat dilakukan oleh dokter gigi.

Pemutihan gigi juga dapat dilakukan oleh pasien di rumah dengan pengawasan dokter gigi yang telah mendapatkan pendidikan tambahan di bidang pemutihan gigi. Untuk perubahan warna gigi karena kematian pulpa gigi, gigi tersebut harus dirawat endo-intrakanal terlebih dahulu kemudian dilanjutkan dengan pemutihan dari dalam mahkota gigi.

Hasil dari perawatan pemutihan gigi pada gigi vital secara eksternal bergantung pada lamanya pemakaian obat pemutih yang melekat pada gigi. Makin lama pasien memakai tray yang berisikan obat pemutih maka makin cepat hasil yang diharapkan akan tercapai.

Untuk kelainan perubahan warna gigi yang parah dapat diatasi dengan pembuatan semacam topeng (veneer) yang melapisi bagian muka dari gigi. Veneer tersebut dapat dibuat secara langsung dengan bahan komposit. Apabila perubahan warna mengenai beberapa gigi maka diperlukan teknik pembuatan di laboratorium teknik gigi yang disebut veneer tidak langsung dari bahan porselen.

Hal ini disebabkan penyesuaian yang lebih rumit dilakukan di luar mulut pederita untuk mendapatkan estetik yang lebih baik. Pembuatan topeng tipis dari bahan porselen memberikan keuntungan pengasahan gigi yang lebih sedikit dibandingkan mahkota porselen, (porcelain jacket crown), mempertahankan struktur gigi, melindungi pulpa gigi danmenghasilkan estetik yang amat baik.

Pembuatan veneer porselen ini juga dapat untuk mengatasi gigi yang jarang atau berjarak antara gigi serta gigi yang sedikit berputar untuk mendapatkan lengkung gigi yang ideal di dalam rongga mulut. [PR/M-15]