SP/Ruht Semiono

Warga mencoba untuk mengakses internet di Halte Bus Transjakarta Dukuh Atas 2, Jakarta.

Dunia akan saling terkoneksi pada tahun 2015. Sekitar lima juta orang akan saling terhubung melalui jaringan internet. Seperti dikatakan Global Head of Business Development New Growth Markets Nokia Siemens Networks Ajay Ranjan Mishra kepada SP, di sela acara 1st Indonesia Broadband Summit, baru-baru ini di Jakarta.

Ia mengatakan yakin, negara Indonesia dan masyarakatnya termasuk di dalam lima juta orang yang akan saling terkoneksi tersebut. Lulusan Universitas Delhi tahun 1997 itu menuturkan, desa-desa di Indonesia dapat saling terhubung pada 20-50 tahun mendatang. Bahkan mungkin bisa lebih cepat dari perkiraan waktu itu dengan melihat pertumbuhan dunia telecom di Indonesia yang cukup pesat saat ini.

“Pertumbuhan telecom di Indonesia sebenarnya dikagumi kami yang berada di India. Indonesia telah mampu menyentuh program 3G di saat kami masih berpikir untuk melangkah ke sana. Melihat pertumbuhan telecom di Indonesia yang cukup pesat, saya yakin Indonesia dapat meraih target saling terkoneksi lebih cepat dari waktu yang diperkirakan,” ujarnya.

Ajay yang merupakan anggota ITU Asia Pasific Telecommunity mengatakan, untuk menuju target interkoneksi yang lebih cepat, ekosistem yang menunjang harus dibangun antar stakeholders.

Hubungan baik atau jaringan yang menunjang bukan hanya dari hubungan antara operator ataupun vendor. Hal tersebut karena bisnis ini kurang lebih juga harus mendapat dukungan dari pemerintah.

Bukan hanya dukungan pemerintah, bantuan dari non government organizations atau NGO seperti dalam hal ketidakmampuan membaca dan menulis. Dukungan NGO akan melengkapi keseluruhan lingkaran ekosistem menunjang percepatan interkoneksi masyarakat di Indonesia khususnnya di wilayah pedesaan. Saat yang tepat bagi pemerintah bersama dengan NGO untuk meningkatkan tingkat pengertian masyarakat pedesaan mengenai koneksi internet dan manfaat yang bisa diperoleh dari itu.

Jika ekosistem telah terbangun, kemudian masyarakat di pedesaan atau daerah terpencil paham mengenai koneksi internet dan kegunaannya, interkoneksi di desa-desa di Indonesia akan dapat berlangsung dengan sangat cepat.

“Tujuan pemerintah Indonesia seharusnya bukan hanya bahwa masyarakat harus dapat saling terkoneksi, melainkan masyarakat akan mendapat manfaat atau nilai tambah dari koneksi yang diperoleh,” kata Ajay kepada SP.

Ke Desa

Internet kini memang tak hanya buat orang kota, jaringan pita lebar itu mulai merambah wilayah pedesaan. Salah satu solusi inovatif pun disajikan Nokia Siemens Network, yaitu Village Connection (koneksi pedesaan). Village Connection ini memungkinkan operator untuk menangkap potensi pasar daerah pedalaman. Fasilitas yang ditawarkan kepada pasar adalah layanan pesan singkat (SMS) serta tentu layanan suara ke desa-desa dengan investasi kecil.

Nokia Siemens Networks Village Connection menawarkan sebuah konsep mudah untuk membangun koneksi di daerah pedalaman dari desa ke desa. Koneksi tersebut diharapkan akan memudahkan bisnis berbasis waralaba antara operator dan wiraswasta lokal desa tersebut.

Rangkaian layanan dengan nilai tambah pun disediakan program ini. Keuntungan seperti layanan internet yang hemat biaya di pedesaan melalui koneksi protokol internet. Melalui Village Connection, Nokia Siemens Network menargetkan semua orang akan mendapat manfaat dari komunikasi mobile.

Bagi orang di wilayah pedalaman atau terpencil, program tersebut menawarkan akses informasi, dan layanan-layanan, yang mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan pelayanan seperti pelayanan kesehatan.

Solusi Village Connection memperkenalkan sebuah model bisnis baru. Seorang wiraswasta desa atau pemilik waralaba lokal akan memiliki dan mengatur access points desa dan saling berhubungan dengan pengguna internet lain. Sebagai contoh, operator GSM untuk koneksi eksternal ke desa-desa lain dan ke jaringan lain pula.

Operator GSM dapat memiliki akses poin yang mana wiraswastawan lokal dapat kemudian mengoperasikan dengan mendapat upah atau gaji. Bisa juga, akses poin tersebut dioperasikan para pegawai. [AMT/N-5]