TANDA ORANG YANG SOMBONG
Oleh : Syaikh Ibnu Atho’illah

” Sebagian dari tanda-tanda orang yang senantiasa membanggakan amal perbuatannya, berarti kurang mempunyai pengharapan terhadap rahmat Allah, tatkala terjadi kekhilafan pada dirinya “.

Sudah menjadi sunnatullah, bahwa manusia mempunyai sifat khilaf dan lupa. Walau bagaimanapun kepandaian seseorang, sekali waktu ia pasti berbuat khilaf dan lupa. Karena itu, sebagai makhluq yang lemah kita harus senantiasa memohon rahmat dan ampunan dari-Nya atas segala kekhilafan dan kesalahan kita, baik yang kita sengaja maupun tidak.
Apabila ada seseorang yang berbuat kekhilafan atau kesalahan, kemudian dia tidak mau memohon rahmat dan ampunan dari Allah, bahkan dia lalu menyombongkan diri atas amal perbuatannya, maka orang seperti inilah yang disebut sebagai kurang mempunyai pengharapan terhadap rahmat Allah, pada Al-Qur’an ayat 87 disebutkan, bahwa sesungguhnya tiada terputus asa dari mengharap rahmat Allah, kecuali kaum yang kafir.
Tersebutlah beberapa kisah tentang kesombongan makhluq Allah baik dari kalangan bangsa manusia sendiri maupun dari bangsa jin, yang dengan sombong tidak mau mengharap rahmat dari Allah dan hanya menyombongkan amal perbuatan diri sendiri.
Beberapa kisah tersebut antara lain :
I. Kisah tentang Abu Lahab dalam Al-Qur’an Surat Al-Lahb ayat 1 – 5.
1. Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa.
2. Tiadalah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan.
3. Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak.
4. Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar (penyebar fitnah) 5. Yang di lehernya ada tali dari sabut.

II. Kisah tentang Qorun dalam Al-Qur’an Surat Al-Qoshosh ayat 78.
Qorun berkata : “Sesungguhnya aku hanya diberi harta itu, karana ilmu yang ada padaku”. Dan apakah ia tidak mengetahui, bahwasanya Allah sungguh telah membinasakan umat-umat sebelumnya yang lebih kuat dari padanya, dan lebih banyak mengumpulkan harta? Dan tidaklah perlu ditanya kepada orang-orang yang berdosa itu, tentang dosa-dosa mereka.

III. Kisah tentang Iblis dalam Al-Qur’an Surat Al-A’rof ayat 12 – 13.
Allah berfirman : “Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?”
Menjawab iblis : “Saya lebih baik daripadanya, Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah”.
Allah berfirman : “Turunlah kamu dari surga itu, karena kamu tidak sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya, maka ke luarlah, sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang hina”.

Dari beberapa kisah diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa orang yang menyombongkan diri dan tiada mengharap rahmat dari Allah, sesungguhnya ia telah mencelakakan diri mereka sendiri, baik di dunia maupun di akhirat nanti.
Adapun tanda-tanda orang yang celaka, sebagaimana yang pernah diucapkan oleh Ibnul Qoyim Al-Jauzi, adalah sebagai berikut :
> Sesungguhnya semakin tambah ilmunya, semakin bertambah pula kesombongan dan kecongkakannya.
> Setiap bertambah amalnya, semakin bertambah kebanggaannya dan memandang rendah orang lain, serta semakin bertambah prasangka baiknya terhadap diri sendiri.
> Semakin tambah usianya, semakin bertambah rakus dan serakahnya kepada dunia.
> Semakin menumpuk harta dan kekayaannya, semakin bertambah bakhil dan kikirnya.
> Semakin meningkat derajat dan pangkatnya, semakin meningkat pula kesombongan dan keangkuhannya.

Sumber : Matnul Hikam (Jadilah Muslim Yang Berkualitas)