Olah raga ringan seperti jalan kaki atau angkat beban bisa membuat para lansia tetap bugar. sp/alex suban
Begitu memasuki usia lanjut, segera saja datang banyak pantangan serta larangan. Tidak boleh melakukan kegiatan yang berat-berat, begitu juga dengan olahraga, dianjurkan untuk mengikuti olahraga yang ringan.
Begitu banyaknya larangan serta pantangan, menjadikan seseorang tiba-tiba seperti terpenjara oleh kondisi lanjut usia tersebut. Situasi ini justru bisa semakin memperburuk kejiwaan seseorang yang pada akhirnya berpengaruh pada masalah kesehatan.
Dr Henry Suhendra MD, SpOT, FAAOS (USA) dari Siloam Hospitals Kebon Jeruk, Jakarta Barat mengemukakan bahwa mereka yang berusia lanjut justru dianjurkan untuk berlatih beban yang terukur untuk menjaga kekuatan otot-ototnya. Manusia yang berusia 25 tahun ke atas dan tidak melakukan kegiatan apa- apa, seperti tidak pernah berolahraga, rata-rata akan kehilangan 3,2 kilogram masa otot setiap 10 tahun.
Bila usia memasuki 35 tahun ke atas, tubuh akan kehilangan masa otot sekitar 2,3 kilogram setiap 10 tahun. Wanita setelah memasuki masa menopause akan kehilangan masa otot sekitar 0,5 kilogram per tahunnya. Lalu berangsur-angsur manusia akan mengalami kondisi sarkopenia atau habis otot.
Kondisi ini membuat lansia tidak bisa hidup secara mandiri. Semua kegiatannya harus memerlukan bantuan, seperti dipapah, tongkat penyangga, kursi roda dan berbagai alat bantu lainnya. Bahkan untuk makan saja harus disuap.
Bagi mereka yang sudah berusia diatas 50 tahun penting sekali untuk melakukan latihan beban. Pada tahun 1976, Kenneth Cooper pelatih dunia mengungkapkan bahwa manusia bisa hidup tanpa otot yang besar tapi tidak bisa hidup tanpa jantung yang sehat. Namun, pada perkembangannya, manusia juga tetap membutuhkan otot yang sehat.
Pada tahun 2000, Persatuan Jantung Amerika Serikat memberikan arahan bahwa latihan beban bisa membantu kesehatan jantung. Maka manusia dianjurkan untuk memelihara keduanya, otot yang kuat dan jantung yang sehat.
Adapun latihan-latihan yang dianjurkan adalah aerobik untuk kesehatan jantung, latihan beban untuk kekuatan otot, dan stretching untuk kelenturan tubuh. Latihan beban yang teratur bisa mencegah terjadinya kehilangan masa tulang. Oleh sebab itu, latihan beban memang dianjurkan bagi semua umur dan kalau bisa latihan beban dijadikan sebagai gaya hidup.
Manfaat yang diperoleh dengan latihan beban antara lain dapat mempertahankan otot, mempertahankan metabolisme dengan membakar kalori yang berlebih, mengurangi lemak tubuh, meningkatkan ketebalan tulang, meningkatkan metabolisme gula, bisa menurunkan kemungkinan diabetes tipe 2, dan meningkatkan waktu transit makanan di usus manusia.
Biasanya lansia mengalami lamanya masa transit makanan di usus. Ini akan banyak menimbulkan penyakit pada lambung karena kondisi tersebut.
Dengan cepatnya makanan dicerna, maka lambung bisa terhindar dari penyakit, menurunkan tekanan darah, mempertahankan kesehatan tulang punggung dan pinggang, memperbaiki profil yang lemah. Ternyata ada hubungan langsung bila otot-otot di pinggang yang lemah dengan sakit pinggang. Kemudian bisa mengurangi rasa sakit karena pengapuran.
Dengan latihan beban yang teratur, maka akan didapatkan kebugaran pada otot. Ini bisa meningkatkan rasa percaya diri karena berkurangnya stress. Dengan latihan tersebut bisa juga meningkatkan hormon- hormon tertentu.
Dengan demikian, lanjut Henry, latihan beban yang teratur dianjurkan bagi pria dan wanita serta segala usia. [ARS/M-15]
KOMENTAR