Adaseorang bapak ingin membeli seekor monyet.

Maka pergilah ia ke pasar monyet. Disana ia ketemu dengan seorang penjual monyet yang sedang menjual tiga ekor monyet.
Monyet-monyet itu terdiri dari monyet besar sedang dan kecil.

Sang bapak kemudian menawar untuk monyet yang besar.
Bapak : “Berapa harga monyet yang itu bang?”, sambil menunjuk monyet yang besar.
Pedagang : “Oh itu 1 juta pak.”

Bapak : “Lho kok mahal sekali ya!”
Pedagang : “Oh tentu saja, Pak. Monyet itu bisa menari”

“Oh, bagus sekali ya!”, timpal sang bapak.
“Kalo yang sedangnya, berapa mas?”, lanjut sang Bapak.
“Oh itu 1,5 juta pak,” kata si penjual.

“Lho kok lebih mahal bang!”, protes sang bapak.
“Oh iya, Pak. Selain bisa nari dia juga bisa nyanyi”, kata penjual.

Bukan main kagumnya bapak tersebut. Tapi untuk menghemat biaya maka si bapak menawar untuk monyet yang kecil.

“Kalo gitu saya yang kecil saja deh,” kata bapak.
“Oh kalo yang itu harganya 2 juta pak,”kata si penjual.

“Lho kok lebih mahal lagi bang? Emangnya dia bisa apa saja sih?” kata bapak itu.
“Oh kalo yang itu saya tidak tahu pak,” kata penjual.

“Trus kenapa harganya paling mahal?” tanya si bapak.
Dengan tenang si penjual menjawab, “Yang saya tahu kedua monyet ini memanggil bos padanya.”

Kura-kura Kecil dan Sepasang Burung Seekor kura-kura kecil sedang memanjat pohon dengan sangat perlahan. Setelah berjam-jam akhirnya dia sampai juga di puncak pohon. Kemudian dari puncak pohon dia melompat ke udara dan melambai lambaikan kedua kaki depannya, lalu jatuh gedebug ketanah dengan keras. Lalu pingsan…

Setelah siuman dari pingsannya, dia mulai lagi memanjat pohon tadi, kemudian melompat lagi keudara dan jatuh gedebug lagi ketanah.
Begitu dilakukan kura kecil itu hingga berurang kali, sementara sepasang burung yang hinggap di dahan pohon itu terus mengawasi kura-kura kecil yang sudah sekarat kesakitan itu.

Tiba-tiba burung betina berkata kepada burung jantannya, “Mas.., saya rasa sudah waktunya kita berterus terang kepada kura-kura kecil kita kalau dia itu kita adopsi”.