Penyakit infeksi saluran kemih (ISK) disebabkan oleh kuman atau bakteri yang menyerang saluran kemih atau saluran kencing. Infeksi ini dapat menyerang pasien dari segala usia bisa pada bayi laki- laki yang belum menjalani sirkum- sisi sampai pria dan wanita dewasa. Wanita dewasa sangat rentan mengalami ISK.

“Dibandingkan pria, wanita lebih rentan terinfeksi saluran kemih, karena bentuk anatomis saluran kemih luar (urethranya) berbeda dengan laki-laki. Saluran uretra (saluran yang menghubungkan kantung kemih ke lingkungan luar tubuh) perempuan lebih pendek dan juga berdekatan dengan organ lain seperti vagina dan anus sehingga bakteri atau mikroba mudah masuk mengkontaminasi kandung kemih,” ungkap dr Edwin RPL Tobing, SpU dari Siloam Hospitals Lippo Karawaci.

Tubuh memiliki pertahanan lokal untuk menangkal ISK ini dengan cara mengatur mekanisme pengosongan urin secara teratur dari bulu-buli, jelasnya. Keinginan untuk berkemih yang berulang-ulang melebi- hi frekuensi biasa merupakan salah satu respons tubuh untuk membuang urin yang terkontaminasi yang se-ring diistilahkan dengan “anyang-anyangan”.

Faktor lain yang berperan seperti derajat keasaman urine rendah, adanya ureum di dalam urin, osmolalitas urin yang cukup tinggi, estrogen pada wanita usia produktif, pada pria dewasa adanya zat antibakteria pada kelenjar prostat atau PAF (Prostatic Antibacterial Factor) yang terdiri atas unsur Zn (Zinc), serta uromukoid (unsur protein yang terdapat pada lapisan epitel kandung kemih) dapat menghambat penempelan bakteri pada urotelium.

Diagnosis

Diagnosis dapat dilakukan dengan cara wawancara (anamnesa), yakni dokter mengajukan beberapa pertanyaan seputar keluhan yang dirasakan pasien, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan urin. Pemeriksaan urin ini meliputi pemeriksaan urinalisis dan pemeriksaan kultur urin, yang dapat dilakukan dengan pengambilan spesimen.

Pada pria biasanya dengan mengambil urine tengah (midstream), dan pada wanita melalui labia dan meatus uretra yang dibersihkan dengan antiseptik. Pemeriksaan darah lengkap dilakukan bila diperlukan untuk mengungkapkan adanya proses peradangan (inflamasi) atau infeksi.

Pada keadaan infeksi berat pemeriksaan terhadap faal ginjal, faal hepar, faal hemostasis, elektrolit darah, analisis gas darah serta kultur kuman sangat diperlukan untuk penanganan ISK secara komplit dan intensif.

Pemeriksaan melalui foto dilakukan untuk mengetahui adanya distribusi gas yang abnormal pada pielonefritis akuta (infeksi akut pada sistem saluran kemih bagian atas/ginjal), dan untuk mengetahui kekaburan atau hilangnya garis psoas dan kelainan dari bayangan bentuk ginjal merupakan petunjuk adanya abses perirenal atau abses ginjal.

Pemeriksaan IVP, merupakan pemeriksaan rutin untuk mengevaluasi pasien yang menderita ISK komplikasi. IVP ini dapat mengungkap adanya pielonefritis dan adanya obstruksi atau sumbatan di saluran kemih.

Infeksi kandung kemih dapat menimbulkan beberapa komplikasi lanjutan antara lain gagal ginjal akut, urosepsis, nekrosis papilla ginjal, terbentuknya batu saluran kemih, pembentukan abses dan granuloma (area peradangan lokal yang disebabkan infeksi).

Infeksi saluran kemih bisa terjadi baik infeksi saluran kemih bagian atas dan bawah. Bakteri yang terdapat di sekitar lubang uretra dan anus, dapat mengkontaminasi urin, berbiak dan menginfeksi uretra dan kandung kemih dan kemudian naik ke atas menuju ginjal, sehingga menyebabkan infeksi pada ginjal.

Isyarat

Sebenarnya tubuh secara alamiah memberi isyarat, jika ada sesuatu yang tidak beres pada tubuh, dalam hal infeksi saluran kemih ini, merasa anyang-anyangan merupakan gejala yang dialami banyak orang. Selain rasa nyeri saat berkemih (dysuria), sering berkemih (frequency), berkemih tapi air seni yang keluar hanya sedikit, dan rasa nyeri di bagian perut bawah.

Apabila mendapati kondisi seperti itu, segeralah ke dokter, untuk pemeriksaan laboratorium air seni untuk melihat kuman atau sel darah putih di dalamnya.

Apabila mengenai saluran kemih atas, mungkin terdapat gejala-gejala pielonefritis akut seperti demam, menggigil, mual, dan nyeri bagian yang sakit, dysuria.

Pielonefritis terjadi secara bertahap, bisa disebabkan karena ada riwayat infeksi sebelumnya, saat masih kanak-kanak atau berdasarkan rujukan radiologi. Biasanya tanpa gejala dan penyakit ini dapat mengarah pada kerusakan ginjal.

Pemeriksaan dapat dilakukan dengan pemeriksaan urinalisis. Infeksi positif bila ditemukan pyuria, bakteriuria, hematuria mikroskopik, kultur urin lebih dari 100.000 koloni/mL.

Sering kali orang menahan-nahan untuk berkemih, padahal berkemih berarti juga aktivitas alami yang dikerjakan oleh sistem tubuh yang membantu pembuangan toksin yang mungkin mengkontaminasi urin.

Dalam hal ini, ginjal berfungsi sebagai filter untuk membersihkan darah/cairan lainnya dari bahan- bahan kimia agar tidak beredar ke seluruh tubuh.

Ginjal menyaring dan menge- luarkannya bersama-sama air seni, namun jika tertahan maka akan tertinggal dan mengendap menjadi kristal/sedimen.

Apabila endapan ini tidak dikeluarkan, akan menetap di ginjal atau berpindah ke kandung kemih menjadi batu saluran kemih [WIN/M-15]