Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat menyampaikan peringatan kepada industri farmasi, pemasok dan tenaga kesehatan untuk mewaspadai bahan tambahan pada obat palsu yang menggunakan dietilen glikol (DEG) sebagai pengganti gliserin dalam obat batuk, obat demam dan obat-obatan yang diinjeksikan.

DEG adalah pelarut yang umum digunakan dalam industri sebagai anti pembekuan dan baru-baru ini dilaporkan telah menyebabkan kematian di Panama, Haiti ketika digunakan sebagai pengganti gliserin. Gliserin adalah sirup pemanis yang lebih mahal untuk obat batuk.

FDA menyebutkan beberapa pemasok dari Tiongkok menggunakan DEG yang beracun daripada gliserin dan sudah memperingatkan industri dan pemasok untuk menyadari pentingnya melakukan pengetesan gliserin pada DEG.

FDA menyebutkan sampai saat ini tidak ada kasus kontaminasi DEG di Amerika Serikat seperti yang terjadi di Panama pada September 2006. Di Panama, terjadi kontaminasi DEG pada gliserin yang digunakan dalam sirup obat batuk dan menyebabkan lusinan orang dirawat karena sakit yang serius dan 40 orang diantaranya meninggal dunia.
DEG adalah senyawa kimia yang masuk dalam golongan anti pembekuan yang dapat menyebabkan sakit ginjal dan kerusakan saraf bila masuk dalam sistem pencernaan. Para penyelidik dari empat negara berhasil merunut bahwa DEG berasal dai Taixing Glycerine Factory di Tiongkok, tetapi tidak satupun petugas perusahaan itu yang dimintai pertanggungjawaban atas kejadian di Panama.
Sebelumnya pada akhir 1995 dan awal 1996, sedikitnya 80 anak meninggal di Tahiti akibat gliserin yang terkontaminasi DEG dalam sirup asetaminofen.

Antara tahun 1990 dan 1998, kejadian yang sama terulang dilaporkan di Argentina, Bangladesh, India, dan Nigeria di mana ratusan orang meninggal dunia. Sebelumnya pada tahun 1937 di Amerika Serikat lebih dari 100 orang meninggal karena elixir sulfanilamid terkontaminasi DEG, obat yang dulunya digunakan untuk mengatasi infeksi yang menyebabkan lahirnya peraturan Federal Food, Drug and Cosmetics, yang menjadi landasan hukum bagi obat.

FDA mengingatkan industri farmasi, dan semua yang terlibat di dalamnya, juga distributor, harus memastikan dan melakukan pengecekan ulang untuk menjamin cara pengolahan obat yang baik (CPOB). Dalam CPOB sudah dibuat prosedur bagaimana mencegah gliserin yang terkontaminasi DEG.

Sekarang ini industri dan organisasi farmasi bekerja sama dengan FDA untuk meyakinkan kontrol terhadap kontaminasi DEG agar tidak lagi terjadi di Amerika Serikat atau di manapun.

Sementara itu dari Tiongkok dilaporkan bahwa perusahaan yang dihubungkan dengan obat palsu di Panama adalah perusahaan yang tidak mempunyai izin untuk bekerjasama dengan industri di Tiongkok di sekor farmasi. Pernyataan tersebut disampaikan kantor ke menterian luar negeri Tiongkok pada Selasa lalu. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Jiang Yu menyatakan pemerintahnya telah melakukan penyelidikan berdasarkan laporan dari FDA.

Dia membantah hasil penyelidikan bahwa ada perusahaan di Tiongkok yang disebut berhubungan dengan gliserin yang terkontaminasi DEG. [A-22]